Pages

Selasa, 28 Desember 2010

Rakor PKH Tk. Kabupaten Pelaksanaan Th. 2011 Kab. Cilacap


Cilacap (3301130). Dalam rangka mensukseskan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kab. Cilacap, hari ini Selasa (28/12) diadakan rapat koordinasi lintas instansi di lingkungan pemerintahan Kab. Cilacap yang dihadiri antara lain:

  1. Ibu Rohimah (staff Kemensos RI) yang bertindak sebagai narasumber.
  2. Ibu Dorang (staff Kemensos RI) yang bertindak sebagai tutor.
  3. Staff Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah
  4. Bpk. Sugiyono dari Bappeda Kab. Cilacap
  5. Bpk. Wahid dari Dinas Sosial Kab. Cilacap
  6. Unsur Dinas Kesehatan Kab. Cilacap
  7. Bpk. Tulus Wibowo dari Disdikpora Kab. Cilacap
  8. Kepala BPS Kab. Cilacap
  9. Dishubkominfo, kepala bidang Kominfo Kab. Cilacap
  10. Kementerian Agama Kab. Cilacap
  11. Kepala RSUD KAb. Cilacap
  12. PT. POS (Persero) Kab. Cilacap
  13. Pendamping PKH Kab. Cilacap
  14. Operator PKH Kab. Cilacap

yang bertempat di ruang rapat Dinas Sosial Kab. Cilacap mulai pukul 09.30 WIB s.d 14.30 WIB.

Rapat Koordinasi (Rakor) ini tujuan utamanya adalah untuk sosialisasi PKH terhadap unsur-unsur yang terlibat atau yang ada kaitannya dengan PKH itu sendiri baik secara teknis maupun non-teknis. Dalam kegiatan rakor tersebut dapat disimpulkan bahwa service provider (faskes & fasdik) telah bersedia dan SIAP mendukung kesuksesan PKH di Kab.Cilacap. Adapun yang berpotensi menjadi suatu kendala dalam pelaksanaan PKH di lapangan akan segera ditangani oleh UPPKH Kab.

"Kendala kami yang utama adalah bahwa bidan/bidan desa kami sudah banyak pekerjaan, jadi mohon untuk tidak memberi beban tambahan kepada mereka," interupsi dinas kesehatan. "Karena mereka secara dinas pun sudah banyak yang harus dikerjakan, khususnya dalam hal data mendata." imbuhnya. Sebagai narasumber, Ibu Rohimah memberikan solusi kepada dinas kesehatan, bahwa tidak semua bidan yang akan memvalidasi data, namun dari unsur dinas kesehatan yang lain juga bisa, seperti staff di puskesmas, yang tentu saja datanya diperoleh dari bidan/bidan desa atau faskes yang lainnya.

Kepala BPS Kab. Cilacap juga "berpesan" kepada para pendamping PKH supaya hati-hati/waspada dalam memvalidasi/memverifikasi data, mengingat pengalaman BLT yang telah berjalan beberapa waktu yang lalu. Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari rakor tersebut, antara lain:

  1. Proses pembayaran Peserta PKH kemungkinan akan melalui BRI namun belum ada kepastian
  2. Pemda melalui APBD II, seperti yang disampaikan Bappeda, mengalokasikan dana sebesar Rp. 100.000.000,- sebagai "biaya operasional" dana dampingan penunjang pensuksesan PKH di Kab. Cilacap.
  3. DIBUKA LOWONGAN Korwil Jawa Tengah dgn syarat Pend. Min S2 dan tidak sedang bekerja
  4. Akan diberikan BIMTEK bagi pendamping dan service provider (faskes & fasdik) dalam waktu dekat.
  5. PKH memiliki Open System dimana untuk usulan RTSM (KSM) yang masuk kriteria peserta PKH namun belum tercover program PKH.
  6. Para pendamping WAJIB menjadi peserta/anggota ASURANSI JIWA, untuk mengantisipasi hal-hal buruk (kecelakaan dsb.) yang terjadi di lapangan.
  7. Pembayaran honor PENDAMPING dan OPERATOR terhitung mulai JANUARI 2011.
  8. Pendamping PKH diharapkan bisa lebih dekat dengan Stackeholder dimana mereka bertugas nantinya demi mendukung kinerja dan untuk mengantisipasi hal-hal yang menjadikan kendala dalam bertugas.

Untuk itu, rekan-rekan pendamping dan operator PKH, diharapkan bersabar karena setelah rakor lintas instansi akan diadakan rakor pendamping dan operator PKH, yang kemungkinan akan diadakan di aula Bappeda Kab. Cilacap. (Undangan segera menyusul).

Adapun Contact Person yang bisa dihubungi oleh rekan-rekan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi adalah sbb:

  1. Korwil Pusat untuk wilayah timur : Bpk. Muh. Aswad ( 0813 287 57474 )
  2. Untuk permasahan SK : Bpk. Sutrisman ( 0813 221 70888)
  3. Untuk permasalahan HONOR : Bpk. Panji ( 0815 846 78292 )
Baca Selengkapnya - Rakor PKH Tk. Kabupaten Pelaksanaan Th. 2011 Kab. Cilacap

Kamis, 25 November 2010

Dana PKH Rp11,550 Juta Dikembalikan ke Negara Karena Tak Diambil


Manado (ANTARA News) - Dana program keluarga harapan (PKH) tahap dua tahun 2010 untuk Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara sebesar Rp11,550 juta, yang tidak diambil rumah tangga sangat miskin dikembalikan ke kas negara.

Humas PT Pos Indonesia Manado, Jhon Tampaty di Manado, Minggu mengatakan, telah mengembalikan dana program keluarga harapan sebesar Rp11,550 juta ke kas negara.

"Pengembalian dana tersebut dilakukan karena hingga batas jadwal penyaluran dana itu sebanyak 43 rumah tangga sangat miskin (RTSM) tidak mengambilnya," kata Tampaty.

Sebelumnya, PT Pos Indonesia pada 3-18 September 2010 telah menyalurkan dana sebesar Rp2,1 miliar kepada sekitar 7.053 RTSM di Manado dan Minahasa.

Menurut Tampaty, setelah diberikan tambahan waktu penyaluran untuk memberikan kesempatan kepada RTSM untuk mengambil dana itu, ternyata tidak dimanfaatkan.

"Dengan demikian, sisa dana PKH yang tidak diambil warga miskin di dua daerah tersebut harus dikembalikan ke negara," katanya.

Tampaty mengatakan, ada beberapa faktor sehingga dana PKH itu tidak tersalurkan seluruhnya kepada warga yang berhak menerimanya.

Penyebabnya antara lain saat pelaksanaan jadwal penyaluran dana tersebut, RTSM penerima tidak berada ditempat atau berada di luar daerah.

"Diperkirakan banyak warga penerima PKH yang menjadi pekerja atau buruh saat panen cengkeh pada sejumlah kabupaten di daerah itu," katanya.

Total dana PKH tahap dua tahun 2010 untuk Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, sebanyak Rp2,1 miliar untuk disalurkan bagi sekitar 7.053 RTSM.

Ribuan RTSM tersebut terdiri dari 3.489 RTSM di Kota Manado dan 3.564 RTSM di Kabupaten Minahasa.

Pembayaran dana PKH yang tersebar pada 18 kecamatan di dua daerah itu, PT Pos Indonesia Manado mengerahkan sekitar 13 kantor pos yang ada di Manado dan Minahasa.

Kecamatan yang menerima dana PKH itu untuk Kota Manado, Kecamatan Tikala, Kecamatan Wanea, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Mapanget.

Sementara Kabupaten Minahasa, terdiri dari Kecamatan Langowan Barat, Langowan Selatan, Tondano Utara, Tondano Barat, Tompaso, Tombulu, Kawangkoan, Pineleng, Kakas, Remboken, Eris dan Tombariri. (J009/K004)

Sumber: http://m.antaranews.com
Baca Selengkapnya - Dana PKH Rp11,550 Juta Dikembalikan ke Negara Karena Tak Diambil

Program Keluarga Harapan


TENTANG BANTUAN
PROGRAM KELUARGA HARAPAN

  • PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN DAN SYARAT PROGRAM
Penerima bantuan PKH adalah rumahtangga sangat miskin(RTSM) yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun (atau usia 15-18 tahun namun belum menyelesaikan pendidikan dasar) dan/atau ibu hamil/nifas. PKH memberikan bantuan tunai kepada RTSM dengan mewajibkan RTSM tersebut mengikuti persyaratan yang ditetapkan program, yaitu:
  1. menyekolahkan anaknya di satuan pendidikan dan menghadiri kelas minimal 85% hari sekolah/tatap muka dalam sebulan selama tahun ajaran berlangsung, dan
  2. melakukan kunjungan rutin ke fasilitas kesehatan bagi anak usia 0-6 tahun, ibu hamil dan ibu nifas.
Bantuan tunai hanya akan diberikan kepada RTSM yang telah terpilih sebagai peserta PKH dan mengikuti ketentuan yang diatur dalam program.
Agar pemenuhan syarat ini efektif, maka bantuan harus diterima oleh ibu atau wanita dewasa yang mengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan (dapat nenek, tante/bibi, atau kakak perempuan). Hal ini karena umumnya ibu bertanggung jawab atas kesehatan, nutrisi
dan pendidikan anak-anaknya.

Pada kartu kepesertaan PKH akan tercantum nama ibu/wanita yang mengurus anak, BUKAN kepala rumah tangga. Pengecualian dari ketentuan di atas dapat dilakukan pada kondisi tertentu dengan mengisi formulir pengecualian di UPPKH kecamatan yang harus diverifikasi oleh ketua RT setempat dan pendamping PKH.

  • KEWAJIBAN PESERTA PKH KESEHATAN
Kewajiban Peserta PKH Kesehatan adalah mengunjungi fasilitas kesehatan (seperti; Puskesmas, Pustu, Polindes, Posyandu, Bidan desa), dengan persyaratan waktu kunjungan sesuai tabel berikut ini:

Kewajiban Peserta PKH dalam Mengunjungi Fasilitas Kesehatan
Sasaran peserta Kewajiban
Ibu hamil Sekurangnya setiap 3 bulan sekali
Ibu melahirkan Harus ditolong oleh tenaga kesehatanterlatih
Ibu nifas Sekurangnya setiap 1 bulan setelah lahir selama dua bulan
Bayi usia 0-11 bulan Sekurangnya setiap 1 bulan sekali
Bayi usia 1-6 tahun Sekurangnya setiap 3 bulan sekali
Ketika mengunjungi fasilitas kesehatan tersebut, setiap peserta PKH BERHAK mendapatkan seluruh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan Departemen Kesehatan. Pelayanan kesehatan minimal yang harus diberikan kepada setiap sasaran peserta PKH disajikan pada tabel 2.2. Pelayanan kesehatan yang disajikan pada kolom 2 tabel 2.2 merupakan tanggungjawabnya Pemberi Pelayanan
Kesehatan (PPK).

  • KEWAJIBAN PESERTA PKH PENDIDIKAN
Peserta PKH yang memiliki anak usia sekolah (6-15 tahun) namun belum terdaftar di sekolah wajib mendaftarkan anak tersebut ke sekolah SD/MI atau SMP/MTs atau satuan pendidikan setara SD atau SMP. Setelah terdaftar di satuan pendidikan, anak tesebut HARUS hadir sekurang-kurangnya 85% hari sekolah/tatap muka dalam sebulan selama tahun ajaran berlangsung. Untuk memudahkan, jika peserta PKH yang memiliki anak usia sekolah (6-15 tahun),anak-anak tersebut harus mendaftar di sekolah dan harus hadir sekurang-kurangnya 85% setiap saat. Jika memiliki anak usia 15-18 tahun namun belum menyelesaikan pendidikan dasar dan atau buta aksara, maka HARUS mendaftarkan anak tersebut ke sekolah terdekat atau satuan pendidikan non formal (seperti misalnya, keaksaraan fungsional, Paket A setara SD atau Paket B setara SMP atau pesantren setara SD/SMP). Jika telah terdaftar, anak tersebut harus hadir sekurang-kurangnya 85% hari sekolah/tatap muka dalam sebulan selama tahun ajaran berlangsung. Untuk anak yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan diketahui bahwa mereka tidak bisa mengikuti program sekolah/satuan pendidikan biasa (misalnya anak yang sudah lama diluar sistem sekolah, anak buta huruf, anak dengan kebutuhan khusus dan lain-lain), maka Ibu dari RTSM peserta PKH harus mengikutkan anak tersebut kedalam program persiapan pendidikan (seperti: rumah singgah, rumah perlindungan sosial anak (RPSA), panti sosial asuhan anak, dll) dan selanjutnya mendaftarkan anak tersebut ke satuan pendidikan formal atau non formal – Pendidikan Luar Sekolah (Pendidikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), sanggar kegiatan belajar (SKB), dsb). Ketika melakukan pendaftaran anak ke satuan pendidikan tersebut, Ibu RTSM akan didampingi oleh pendamping PKH dari kantor UPPKH Kecamatan. Informasi nama sekolah dan/atau nama penyelenggara pendidikan non formal selanjutnya harus dilaporkan ke pendamping PKH untuk keperluan pelaksanaan program lebih lanjut.

  • BESARAN BANTUAN
Dalam program PKH, besaran bantuan dipengaruhi oleh komposisi keluarga maupun tingkat pendidikan anak, selanjutnya diterapkan BATAS MAKSIMUM dan MINIMUM penerimaan
dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
  1. Jika pembayaran terlalu tinggi, maka orang akan tergantung pada program ini.
  2. Jika pembayaran diberi dalam jumlah yang sama ke semua keluarga, menjadi tidak adil bagi kelurga yang memiliki anak banyak/ anak bersekolah di tingkat yang lebih tinggi mengingat pengeluargannya pun relatif lebih besar dari keluarga kecil / tidak terbebani biaya sekolah.
  3. Jika bantuan berdasar jumlah anak tanpa batasan, maka dikhawatirkan akan menghambat program BKKBN, selain itu membuka kesempatan kepada para penipu untuk mengakui anak orang lain sebagai anaknya untuk memperoleh pembayaran.
Secara garis besar skenario bantuan yang diberikan adalah sebagai berikut
Skenario Bantuan Bantuan per RTSM pertahun
Bantuan tetap Rp. 200.000
Bantuan bagi RTSM yang memiliki:
a. Anak usia di bawah 6 tahun dan/atauIbu hamil Rp. 800.000
b. Anak usia SD/MI Rp. 400.000
c. Anak usia SMP/MTs Rp. 800.000
Rata-rata bantuan per RTSM Rp. 1.390.000
Bantuan minimum per RTSM Rp. 600.000
Bantuan maksimum per RTSM Rp. 2.200.000

Catatan: Besar bantuan adalah 16% rata-rata pendapatan RTSM per tahun. Batas minimum & maksimum adalah antara 15-25% pendapatan rata-rata RTSM/ tahun.
Baca Selengkapnya - Program Keluarga Harapan

Selasa, 16 November 2010

Penerimaan CPNS Prov Jateng sudah DIBUKA


GUBERNUR JAWA TENGAH

SAMBUTAN



Assalamu ‘alaikum Wr Wb.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah pada formasi tahun 2010 menyelenggarakan Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) secara on line sistem.

On line sistem dalam pendaftaran CPNSD dikandung maksud untuk memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi mengenai pengadaan CPNSD. Dengan pendaftaran on line sistem, calon peserta seleksi pengadaan CPNSD dapat mendaftarkan diri pada formasi yang dibutuhkan/lowong melalui internet baik dari rumah, warnet, kantor dan sebagainya, sehingga calon peserta seleksi pengadaan CPNSD mendapatkan kemudahan dalam melihat formasi yang dibutuhkan/lowong.

Dengan demikian, diharapkan proses pengadaan CPNSD tahun 2010 ini dapat berlangsung secara transparan dan akuntabel, netral, obyektif dan adil yang didukung dengan sistem informasi yang canggih dan menjamin akurasinya. Juga perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh masyarakat luas, bahwa jangan percaya kepada pihak-pihak tertentu yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan sejumlah uang tertentu.
Selamat mengikuti seleksi CPNSD tahun 2010, semoga sukses.
Wassalamu ‘alaikum Wr wb



SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
PRAKATA
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
SELAKU KETUA PANITIA PENGADAAN CPNSD
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010



Assalamu ‘alaikum Wr Wb
Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya pada tahun anggaran 2010 ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menyelenggarakan Pendaftaran Pengadaan CPNSD Provinsi Jawa Tengah.

Pembukaan Formasi CPNSD tersebut dilaksanakan dalam rangka mengisi kekosongan jabatan tertentu di unit organisasi pemerintahan, yang dilakukan melalui seleksi pengadaan CPNSD.

Seleksi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan seleksi yaitu : 1) Seleksi Administrasi, 2) Seleksi Tertulis yang terdiri dari Tes Psikologi dan Tes Akademis, serta 3) Seleksi Khusus bagi Formasi Protokol, Pranata Komputer (Programer S-1) dan Rescue.

Seleksi Administrasi dilakukan dengan cara koreksi terhadap kebenaran berkas pendaftaran yang dikirim melalui POS, sedangkan seleksi tertulis dilakukan untuk mengetahui kemampuan penguasaan bidang pengetahuan umum dan potensi dasar pelamar. Adapun Seleksi Khusus dilaksanakan untuk melihat performance dan kecakapan para peserta seleksi Formasi Protokol, Pranata Komputer (Programer S-1) dan Rescue.

Proses Pengadaan CPNSD Tahun 2010 akan diumumkan secara luas kepada masyarakat, melalui media cetak dan elektronik/internet, serta papan pengumuman instansi pemerintah.

Bahwa dengan pendaftaran CPNSD secara on line, peserta akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi seluas-luasnya, antara lain mengenai lowongan formasi yang dibuka di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. Selain itu peserta dapat mengisi formulir biodata pendaftaran secara langsung, sehingga dapat meminimalisir kesalahan data pribadi pelamar.

Seleksi Tertulis akan dilaksanakan secara serentak se Jawa Tengah dalam waktu satu hari, oleh karena itu Pelamar hanya dapat mendaftar untuk satu jenis formasi saja pada Pemerintah Provinsi atau Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Dalam proses pengadaan CPNSD ini pelamar tidak dipungut biaya seleksi, oleh karena itu gunakan kesempatan ini sebaik mungkin, cermati persyaratan jenis formasi, tata cara pendaftaran serta ketentuan-ketentuan lain yang telah ditetapkan oleh panitia. Berkas yang tidak lengkap dan tidak memenuhi persyaratan, dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi dan panitia tidak menerima susulan kelengkapan berkas.

Demikian beberapa informasi yang dapat saya sampaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kelancaran dalam Penyelenggaraan Pengadaan CPNSD Tahun Anggaran 2010. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum Wr wb





Info Pendaftaran : disini


Baca Selengkapnya - Penerimaan CPNS Prov Jateng sudah DIBUKA

Sabtu, 13 November 2010

Lowongan CPNS Cilacap Kab Tahun 2010

PENGUMUMAN
Nomor : 810 / 2418 / 34 / 2010
Tentang
Seleksi Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah dari Pelamar Umum
Pemerintah Kabupaten Cilacap
Formasi Tahun 2010

Bersama ini diberitahukan bahwa Pemerintah Kabupaten Cilacap akan menyelenggarakan Seleksi Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum dengan ketentuan sebagai berikut :

I. PERSYARATAN UMUM
a. Warga Negara Republik Indonesia ;
b. Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan setinggi-tingginya 35 (tiga puluh lima) tahun pada tanggal 1 Januari 2011 dan atau yang memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah nomor 11 Tahun 2002 yaitu berusia 35 s.d 40 tahun per 1 Januari 2011 sebagai Tenaga Honorer, dengan melampirkan foto copy sah surat keputusan pengangkatan pertama s.d terakhir, dari kepala/pimpinan instansi pemerintah/lembaga swasta nasional yang berbadan hukum dan menunjang kepentingan nasional dibidang pelayanan dasar (Guru dan Tenaga Kesehatan) bagi formasi guru dan tenaga kesehatan, telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun secara terus-menerus pada 17 April 2002 dan sampai dengan sekarang masih bekerja (minimal masa kerja 13 tahun 8 bulan per 1 Januari 2011);
c. Mempunyai kualifikasi pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang diperlukan;
d. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan Pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena suatu tindakan pidana kejahatan;
e. Tidak pernah terlibat dalam suatu kegiatan/gerakan yang menentang Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia;
f. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil/anggota TNI/POLRI atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;
g. Bersedia ditempatkan di seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia ;
h. Apabila mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus dalam pengumuman ujian tertulis, sanggup mengganti biaya yang telah dikeluarkan oleh Panitia sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), dibuktikan dengan Surat Pernyataan yang dibubuhi materai Rp. 6.000,-;
i. Telah terdaftar pada Kantor/Dinas Tenaga Kerja setempat, dibuktikan dengan Kartu Pencari Kerja (AK.I) ;
j. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian Resort (Polres) setempat;
k. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Dokter Pemerintah;
l. Tidak pernah mengkonsumsi/menggunakan narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya dibuktikan dengan Surat Keterangan dari unit pelayanan kesehatan pemerintah;
m. Bersedia tidak mengajukan permohonan pindah instansi di luar Instansi Pemerintah Kabupaten Cilacap, sebelum memiliki masa kerja aktif sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun dihitung sejak Pengangkatan CPNS, dibuktikan dengan Surat Pernyataan yang dibubuhi materai Rp. 6.000,-.

* Untuk persyaratan umum pada huruf (i) sampai dengan (m) dilampirkan setelah lulus seleksi/ ujian CPNSD dalam pemberkasan penetapan NIP.

II. JENIS, JUMLAH FORMASI YANG DIBUTUHKAN DAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN YANG DISYARATKAN

  • a. Guru : 109 Formasi
  • b. Tenaga Kesehatan : 70 Formasi
  • c. Tenaga Teknis : 64 Formasi

Secara terperinci sebagaimana lampiran I pengumuman ini

III. TATA CARA PENDAFTARAN
Pendaftaran dimulai tanggal 16 s.d. 25 Nopember 2010 dengan menggunakan media Internet (on line registration), untuk efektifitas dan efisiensi seleksi administrasi dengan tata cara:

a. Peserta melakukan pendaftaran pada aplikasi pendaftaran On line CPNSD 2010 Provinsi Jawa Tengah yang ditayangkan di situs http://cpns.jatengprov.go.id untuk mendapatkan nomor pendaftaran dan formulir pendaftaran, dengan urutan langkah :

1). Membuka situs http://cpns.jatengprov.go.id ;

2). Mencermati sub menu informasi (pengumuman, alur pendaftaran, formasi lowong, Instansi, petunjuk pengisian dan informasi/rekap pelamar);

3). Menyiapkan data pribadi (nomor KTP, tempat dan tanggal lahir, nomor dan tanggal Ijazah, IPK (indeks prestasi komulatif), nomor telepon / HP, akun email );

4). Memilih menu pendaftaran CPNSD, kemudian mengikuti perintah yang disediakan;

5). Memilih Instansi ( provinsi/kabupaten/kota );

6). Pelamar memilih kelompok formasi (Guru,tenaga kesehatan dan tenaga teknis);

7). Pelamar mengisi tingkat pendidikan (SMK, D2/D3 atau S1/S2)

8). Pelamar memilih satu jenis formasi yang lowong/dibuka dari beberapa fomasi yang disediakan;

9). Pelamar mengisi jurusan pendidikan sesuai formasi yang dipilih

10). Pelamar mengisi biodata yang diminta dan menyimpannya;

11). Pelamar mendapatkan nomor pendaftaran secara otomatis dari aplikasi pendaftaran;

12). Pelamar dapat mengecek hasil isian melalui cetak biodata;

13). Pelamar mencetak formulir Pendaftaran sebagai salah satu persyaratan berkas pada daftar ulang setelah yakin biodata benar.

b. Peserta yang telah mendapat nomor pendaftaran wajib mengirimkan berkas pendukung setelah pendaftaran on line dan dimasukkan dalam amplop tertutup ukuran 35 x 25 cm (sesuai contoh pada lampiran IV) yang berisi :

1. Formulir pendaftaran (dicetak melalui aplikasi on line) dan ditempeli pas photo hitam putih/berwarna terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 (empat) lembar (pas photo ditulisi nama dan alamat pelamar disebaliknya);

2. Foto copy KTP yang diperbesar 200 % dilegalisir oleh pejabat yang berwenang serendah-rendahnya Tingkat Desa/Tingkat Kelurahan tempat KTP dikeluarkan;

3. Surat lamaran ditujukan kepada Bupati Cilacap, ditulis tangan, menggunakan tinta warna hitam dan ditandatangani serta berbahasa Indonesia) sesuai contoh pada lampiran II;

4. Foto copy Ijazah dan transkrip nilai dilegalisir dan/atau ijazah/sertifikat profesi yang dipersyaratkan (sesuai pada lampiran V);

5. Surat pernyataan kesanggupan membayar denda sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), apabila pelamar mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus dan pemberkasan CPNS formasi tahun 2010, serta dibubuhi materai Rp. 6.000,- (sesuai dengan formulir pada lampiran III).

6. Bagi yang berusia 35 s.d 40 tahun melampirkan :

· Foto copy Surat Keputusan pengangkatan pertama s.d terakhir sebagai Tenaga Honorer, dilegalisir oleh kepala/ pimpinan instansi pemerintah/ lembaga swasta nasional;

· Foto copy Surat Keputusan Badan Hukum Instansi yang menunjang kepentingan nasional dibidang pelayanan dasar (Guru dan Tenaga Kesehatan) dilegalisir bagi instansi swasta;

· Surat Keterangan pengabdian secara terus menerus sampai dengan sekarang dari kepala/ pimpinan instansi pemerintah/ lembaga swasta nasional.

7. Amplop kecil ukuran 23 x 11 cm berperangko sebagaimana ketentuan tarif PT. POS IINDONESIA yang telah dituliskan nama, alamat lengkap dan nomor telepon/HP sebagai balasan lamaran, undangan mengikuti ujian tertulis dan/atau pengiriman Kartu Seleksi (contoh penulisan terlampir IV)

c. Berkas pendukung dikirim kepada BUPATI CILACAP PO BOX CPNSD KABUPATEN CILACAP

d. Pengiriman berkas pendukung mulai tanggal 16 s.d. 25 Nopember 2010 per cap POS melalui PT. POS INDONESIA serta harus dapat diterima oleh Tim Pengadaan CPNS paling lambat 2 (dua) hari setelah hari pendaftaran terakhir.

e. Hasil Seleksi Administrasi dan nomor tes akan diumumkan setelah diadakan koreksi berkas administrasi dan ditayangkan di situs http://cpns.jatengprov.go.id pada 2 s.d. 5 Desember 2010 dan dikirimkan Kartu Tes yang dikirim melalui PT. POS INDONESIA paling lambat diterima pelamar pada tanggal 9 Desember 2010.

f. Pelamar yang telah mencetak formulir pendaftaran tidak bisa mengup-date data isian maupun biodata serta data dianggap yang paling benar.

g. Formulir Pendaftaran hanya dapat dicetak melalui aplikasi pendaftaran CPNSD sebagai salah satu syarat berkas pendaftaran yang dikirim dalam proses daftar ulang.

h. Berkas pendaftaran yang tidak melampirkan formulir pendaftaran on line dan nomor pendaftaran on line, tidak akan diproses dan dinyatakan gugur.

i. Berkas yang tidak diproses dan dinyatakan gugur pada huruf (h), dikembalikan ke PT POS untuk dikirim kembali kepada pengirim/pelamar.

III. KELENGKAPAN PERSYARATAN

a. Surat lamaran harus menuliskan data yang lengkap, sebagai berikut :

1. Nama Lengkap (tanda gelar);

2. Jenis Kelamin;

3. Tempat/ Tanggal lahir;

4. Alamat Jelas (Jalan, Dukuh/ Kampung, RT/ RW, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi);

5. Nomor telepon Rumah dan HP (telepon yang mudah dihubungi);

6. Mencantumkan formasi yang dilamar dan kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan.

b. Berkas administrasi yang tidak/kurang lengkap atau tidak memenuhi persyaratan, dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi (TMS) dan panitia tidak menerima susulan kelengkapan berkas.

c. Pendaftar hanya diperbolehkan melamar dengan on line.

d. Pelamar yang memenuhi syarat administrasi maupun tidak memenuhi syarat akan diberikan surat balasan melalui POS, diterima pelamar paling lambat tanggal 9 Desember 2010 dan ditayangkan melalui situs http://cpns.jatengprov.go.id.

IV. PELAKSANAAN UJIAN TERTULIS.

a. Ujian Tertulis dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 12 Desember 2010, dengan jadwal sebagai berikut :

1. Peserta memasuki ruang tes 07.25 WIB

2. Penjelasan pelaksanaan ujian dan pembacaan

tata tertib 07.40 WIB

3. Pembagian LJK dan naskah soal 07.50 WIB

4. Pelaksanaan Tes Akademis (150 menit) 08.00 WIB

5. Pengumpulan LJK dan soal Tes Akademis 10.30 WIB

6. Istirahat (15 menit) 10.30 WIB

7. Peserta memasuki ruangan 10.45 WIB

8. Pembagian LJK dan naskah soal Tes Psikologi 10.45 WIB

9. Pelaksanaan Tes Psikologi (180 menit) 11.00 WIB

10. Peserta meninggalkan tempat ujian tertulis 14.00 WIB

b. Tes Khusus wawancara dan Praktek dilaksanakan hari ke-4 setelah pelaksanaan ujian tertulis, dengan jadwal sebagai berikut :

1. Peserta memasuki ruangan 07.30 WIB

2. Mengisi daftar hadir dan menunggu pemanggilan 07.45 WIB

3. Pelaksanaan Tes Khusus wawancara dan Praktek 08.00 WIB s/d selesai

c. Perlengkapan yang dibawa pada waktu Ujian Seleksi :

1. Asli Kartu Tes Tahun 2010 dan Asli Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.

Peserta yang tidak membawa Asli Kartu Tes/ dan Asli Kartu Tanda Penduduk (KTP) tidak diperkenankan mengikuti ujian tertulis dan dinyatakan gugur.

2. Peserta wajib mengenakan pakaian yang sopan dan bersepatu, serta dilarang merokok, membawa alat bantu hitung dan mengaktifkan alat komunikasi pada waktu mengerjakan ujian.

3. Pensil 2B, Rautan dan Karet Penghapus serta Ballpoint dan Alas tulis.

d. Ujian Khusus dilaksanakan untuk Formasi Pranata Komputer (Pendidikan S-1) dengan cara wawancara dan praktek mulai tanggal 16 Desember 2010 (jadual akan ditentukan kemudian dan surat undangan akan dibagikan pada pelaksanaan ujian tertulis).

e. Peserta yang terlambat lebih dari 15 menit setelah waktu peserta mengerjakan tes yaitu untuk tes Akademis datang lebih dari pukul 08.15 WIB atau untuk tes psikologi datang lebih dari pukul 11.15 WIB dan untuk Tes Khusus Wawancara dan praktek datang lebih dari pukul 08.15, tidak diperbolehkan memasuki tempat ujian dan dinyatakan gugur.

V. PENGUMUMAN HASIL TES AKADEMIS / HASIL KELULUSAN AKHIR

a. Peserta yang lulus didasarkan pada hasil tes sesuai dengan rangking per jenis formasi.

b. Hasil seleksi akan diumumkan oleh Tim Pengadaan CPNSD Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui papan pengumuman, media cetak, internet pada tanggal 28 Desember 2010, khusus internet akan ditayangkan selama 4 hari mulai tanggal 28 Desember 2010.

VI. LAIN-LAIN

a. Seluruh proses pengadaan CPNS, tidak dipungut biaya dan bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme.

b. Pendaftar hanya dapat melamar satu jenis formasi yang kosong pada satu Pemerintah Provinsi/Kabupaten/kota di Jawa Tengah (pelaksanaan tes tertulis serempak se Jawa Tengah).

c. Panitia tidak akan memproses berkas pendaftaran yang dikirimkan tidak melalui PT POS INDONESIA.

d. Biaya jasa pengiriman pendaftaran dan balasan menjadi tanggungjawab pelamar, yang disyaratkan oleh PT POS INDONESIA Wilayah Jawa Tengah dan DIY lewat layanan khusus pendaftaran CPNSD.

e. Pengiriman berkas pendukung dan pendaftaran dengan cara peserta datang langsung ke kantor Pos pukul 08.00 s.d. 15.00 WIB.

f. Selama proses pengadaan CPNS tidak menerima berkas lamaran yang dikirimkan secara langsung.

g. Bagi pelamar yang terbukti melakukan perjokian dan atau memberikan Keterangan PALSU dinyatakan Tidak LULUS/GUGUR dan akan dikenakan sanksi hukum yang berlaku.

h. Bagi peserta Formasi Pranata Komputer (Pendidikan S-1) harus mengikuti seluruh Tes Psikologi, Tes Akademis dan Tes Khusus Wawancara dan Praktek.

i. Seluruh dokumen yang telah diserahkan, menjadi milik Panitia dan tidak dapat diminta kembali.

j. Keputusan Tim Pengadaan CPNSD Provinsi Jawa Tengah dan Tim Pengadaan CPNSD Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2010 tidak dapat diganggu gugat.

Cilacap, Nopember 2010

WAKIL BUPATI CILACAP

TATTO SUWARTO PAMUJI

Bagi yang berminat, silakan :

Baca Selengkapnya - Lowongan CPNS Cilacap Kab Tahun 2010

Kamis, 04 November 2010

CPNS Jateng 2010


Posted by | Posted in Berita | Posted on 03-11-2010

CPNS Jateng 2010. Informasi mengenai di bukanya CPNS Jateng 2010 ini akan segera di buka di berbagai formasi untuk sarjana S1 dan Sarjana D3 dan akan serentak di buka di seluruh provinsi jawa tengah pertengahan november ini. Dan anda dapat melihat artikel CPNS Jateng 2010 ini kami sajikan untuk anda mengenai lowongan cpns jateng 2010, formasi cpns jateng 2010 dan cara daftar cpns jateng 2010.

Menurut berita di berbagai media bahwa untuk lowongan CPNS Jateng 2010 ini sudah mnegajukan 6.975 formasi yang terbagi 35 kabupaten/kota dan 6.700 formasi ini terbagi dari tenaga kesehatan, administrasi, guru dan lain-lain. Mengenai informasi CPNS Jateng 2010 ini dapat anda lihat di artikel ini mengenai formasi, serta tata cara pendaftaran CPNS Jateng 2010.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Tengah Agus Setiyanto menyatakan saat ini Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara masih melakukan verifikasi terhadap formasi yang diajukan Jawa Tengah tersebut. “Kami belum tahu berapa yang disetujui,” kata Agus seusai menggelar rapat koordinasi CPNS 2010 di Kantor Gubernur Jawa Tengah. Jum’at (8/10).

Biasanya, kata Agus, formasi yang diajukan daerah ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara terkoreksi tidak sesuai dengan diajukan. Sebab, anggaran untuk PNS sangat terbatas sedangkan formasi yang diajukan sangat banyak. Ia mencontohkan jika ada daerah yang mengajukan formasi tenaga administasi sebanyak 50 orang maka bisa saja hanya disetujui 20 orang.

Agus menyatakan jika tidak ada aral melintang maka tahapan seleksi CPNS di Jawa Tengah akan dimulai pada 27 Oktober 2010 mendatang. Prosesnya membutuhkan waktu tiga bulan atau sampai pada 27 Desember 2010.

Baca Selengkapnya - CPNS Jateng 2010

Hujan Abu Merapi Capai Cilacap

Kamis, 04/11/2010 01:14 WIB

Moksa Hutasoit - detikNews





Jakarta - Abu vulkanik Gunung Merapi semakin jauh berterbangan. Warga yang tinggal di Cilacap, dekat dengan Ciamis sudah bisa merasakan abu vulkanik Merapi.

"Abu nya sudah sampai di sini, tipis kaya kabut," ujar Enha warga Majenang, Kabupaten Cilacap kepada detikcom, Kamis (4/11/2010). Wilayah yang ditinggali Enha berbatasan dengan Ciamis, Jawa Barat.

Menurut Enha, abu ini mulai dirasakan sejak pukul 20.00 WIB. Jika keluar rumah, kondisi jalanan seperti diselimuti kabut tipis.

Di aspal dan lantai rumah, abu ini juga mulai terlihat. Begitu juga dengan kaca-kaca kendaraan.

"Tipis, tapi sampai sekarang masih berlangsung," jelas Enha.

Namun belum ada warga yang sampai harus menggunakan masker saat keluar rumah. Enha juga menceritakan, kondisi Cilacap tidak diguyur hujan.

Sore tadi, Merapi kembali melontarkan awan panas (wedhus gembel). Bukan cuma sekali, secara beruntun awan panas menyembur dari puncak Merapi.

Berikut kronologi letusan seperti dilansir website ESDM;

- 11.11-13.19 WIB terjadi awan panas beruntun dengan durasi maksimum 2 menit. Sementara cuaca dalam keadaan kabut dan hujan, sehingga pandangan tidak bisa bebas ke puncak Merapi.

- 13.27 WIB dan 13.30 WIB terjadi 2 kali gempa vulkanik dangkal (VB).

- 14.00-14.03 WIB terjadi guguran besar material secara beruntun sebanyak 4 kali dengan durasi maksimum 1 menit.

- 14.04-14.27 WIB terjadi rentetan awan panas dengan durasi maksimum 5 menit dengan jarak luncur diperkirakan mencapai 10 km, sehingga diputuskan untuk memperluas daerah aman hingga di luar radius 15 Km.

- Pukul 14.44 WIB terjadi awan panas besar selama 1,5 jam.

- Pukul 16.23 WIB aktivitas mulai reda.

- Pukul 17.30 WIB dilaporkan bahwa awan panas mencapai 9 km dan menuju ke aliran Kali Gendol.

Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi ESDM memperingatkan aktivitas Merapi hingga saat ini masih tergolong tinggi. Status aktivitas Merapi masih tetap pada tingkat Awas (level 4). Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar soal Merapi.

(mok/mok)
Baca Selengkapnya - Hujan Abu Merapi Capai Cilacap

Jumat, 22 Oktober 2010

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

KEGIATAN BELAJAR 1 : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PTK

A. Pengertian PTK
B. Karakteristik PTK
C. PTK dan PK (Penelitian Kelas)
= = = = **** = = = =

A. PENGERTIAN PTK
PT : - Penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri
- Dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti (seperti Guru, Siswa, Kepala Sekolah)
- Dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan
- Tujuan memperbaiki berbagai aspek : Dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan.

PTK : Penelitian yang dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Pemahaman PTK :
Siapa yang melakukan penelitian itu?
Dimana dilakukan?
Bagaimana caranya melakukan?
Apa yang ingin dicapai?

B. KARAKTERISTIK PTK
1. Adanya masalah dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.
2. Penelitian melalui refleksi diri (ciri yang paling esensial).
3. Dilakukan di dalam kelas, fokus penelitian adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.
4. Bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu dalam PTK dikenal adanya Siklus Pelaksanaan berupa pola :
Perencanaan - Pelaksanaan - Observasi - Refleksi - Revisi (perencanaan ulang)
Ciri khas Penelitian Tindakan yaitu adanya tindakan yang berulang-ulang sampai didapat hasil yang terbaik.
Kunci utama PTK :
- Adanya tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan.
- Dilakukan oleh para guru.
Guru dapat meminta bantuan orang lain dalam merencanakan dan melaksanakan perbaikan tersebut. Misalnya : seorang dosen LPTK.

C. PTK dan PK (Penelitian Kelas)

Perbedaannya :
1. Munculnya masalah.
2. Peran guru.
3. Hasil yang diharapkan.


Perbandingan PTK dan PK Non PTK
No. Aspek Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Kelas Non- PTK
1. Peneliti Guru Orang luar
2. Rencana Penelitian Oleh guru (mungkin dibantu orang luar) Oleh peneliti
3. Munculnya masalah Dirasakan oleh guru (mungkin dengan dorongan orang luar) Dirasakan oelh orang luar
4. Ciri utama Ada tindakan untuk perbaikan yang berulang Belum ada tindakan perbaikan
5. Peran guru Sebagai guru dan peneliti Sebagai guru (objek penelitian)
6. Tempat penelitian Kelas Kelas
7. Proses pengumpulan data Oleh guru sendiri atau bantuan orang lain Oleh peneliti
8. Hasil penelitian Langsung dimanfaatkan oleh guru, dan dirasakan oleh siswa Menjadi milik peneliti, belum tentu dimanfaatkan oleh guru.


Perbedaan Karakteristik PTK dengan Penelitian Formal
No. Dimensi PTK Penelitian Formal
1. Motivasi Tindakan Kebenaran
2. Sumber masalah Diagnosis status Induktif – Deduktif
3. Tujuan Memperbaiki praktik, sekarang dan di sini Verifkasi & menemukan pengetahuan yang dapat digeneralisasikan
4. Peneliti yang terlibat Pelaku dari dalam (guru) Orang luar yang berminat
5. Sampel Kelas khusus (populasi dalam kelas) Sampel yang representatif
6. Metodologi Longgar tetapi berusaha objektif-jujur-tidak memihak (impartiality) Baku dengan objektivitas dan ketidakmemihakan yang terintegrasi (build-in objectivity & impartiality)
7. Penafsiran hasil penelitian Untuk memahami praktik melalui refleksi oleh praktisi yang membangun Mendeskripsikan, mengabstraki, serta menyimpulkan dan membentuk teori oleh ilmuwan
8. Hasil akhir Siswa belajar lebih baik (proses dan produk) Pengetahuan, prosedur, atau materi yang teruji








D. MENGAPA PTK PERLU DILAKUKAN OLEH GURU
1) Guru yang baik perlu mempunyai otonomi dalam melakukan penilaian profesional, sehingga sesungguhnya ia tidak perlu diberitahu apa yang harus dia kerjakan.
2) Ketidak tepatan paradigma penelitian tradisional dalam membantu guru memperbaiki kinerjanya dalam mengajar.
(Kesimpulan resmi yang dihasilkan oleh berbagai penelitian tersebut kurang relevan dengan kebutuhan para guru yang mengajar di kelas).
Praktik Pembelajaran di kelas :
- Gurulah yang paling banyak pengalaman
- Guru yang paling tahu : kapan sesuatu harus dimunculkan dan kapan harus dicegah.
- Pengamatan oleh guru sendiri akan lebih bermakna karena guru dapat menghubungkan hasil pengamatan dengan kondisi sebelumnya serta terkait dengan kebutuhan guru itu sendiri. Ia tahu dan paham kondisi setiap siswa yang ada di kelas (Karakteristik Siswa).
Interaksi guru dan siswa menghasilkan pembelajaran yang efektif tidak didasarkan pada perilaku mengajar yang standar, tetapi pada perilaku mengajar yang unik yang didasarkan pada berbagai situasi dan kondisi terutama karakteristik siswa.
- Apa yang oleh para peneliti kelas ketika mereka datang ke kelas mungkin hanya merupakan kejadian sesaat yang berakar dari berbagai kondisi sebelumnya yang tidak mungkin diamati oleh para peneliti.
3) Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan pengembangan di sekolahnya dan mungkin di tingkat yang lebih luas, sehingga guru mampu melakukan revisi terhadap kinerjanya sendiri yang dapat dipakai sebagai masukkan dalam revisi kinerja sekolah.
Contoh : - Kegiatan menilai Daya Serap.
- Revisi muatan kurrikulum.
- Revisi teknik pembelajaran yang efektif.
4) Dengan pengalaman melaksanakan PTK, guru akan merasa lebih mantap berpartisipasi dalam berbagai kegiatan inovatif.

KEGIATAN BELAJAR 2 : MANFAAT, KETERBATASAN, dan PERSYARATAN PTK

A. MANFAAT PTK

1. Manfaat bagi guru
a. Dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran yang dikelolanya.
b. Guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
c. Guru lebih percaya diri.
d. Guru mendapatkan kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.

2. Manfaat bagi pembelajaran / siswa
a. Memperbaiki praktik pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki belajar siswa (perbaikan hasil belajar siswa).
b. Dapat menjadi model bagi siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajar.

3. Manfaat bagi sekolah
a. Meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa.
b. Mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat (untuk berubah secara menyeluruh).
c. Berbagai perbaikan akan dapat diwujudkan seperti :
- Penanggulangan berbagai masalah belajar siswa.
- Perbaikan kesalahan konsep.
- Penanggulangan berbagai kesulitan mengajar yang dialami guru.
- Menumbuhkan iklim kerjasama yang konduktif untuk memajukan sekolah.

B. KETERBATASAN PTK
Ada 2 (dua) keterbatasan, yaitu :
1. Validitas PTK
Kesalahan penelitian yang dilakukan guru sendiri di dalam kelasnya.
Guru tidak melakukan manipulasi karena ingin melakukan sesuatu untuk memperbaiki hasil belajar siswa.
2. Generalisasi
PTK memang merupakan penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri untuk memperbaiki aspek pembelajaran yang terjadi di kelas tersebut. Meskipun demikian, hasil penelitian tersebut tentu dapat dicobakan oleh guru lain dengan mempertimbangkan berbagai modifikasi sesuai dengan kondisi kelasnya.

C. PERSYARATAN PTK
1. Sekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melakukan PTK, berkolaborasi dengan teman guru lainnya, dapat secara bebas meminta teman untuk menjadi pengamat bagi kelasnya, dan bebas berdiskusi tentang kelasnya, disamping dapat menumbuhkan rasa saling mempercayai.
2. Birokrasi dan hierarki organisasi di sekolah hendaknya diminimalkan.
3. Sekolah semestinya selalu mempertanyakan apa yang diinginkan bagi sekolahnya.
4. Keterbukaan dari semua staf sekolah untuk membahas masalah yang dihadapi tanpa rasa khawatir akan dicemoohkan.
5. Sikap kepala sekolah dan staf administrasi harus menunjang terjadinya pembauran.
6. Guru dan siswa harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa mereka sedang melakukan satu pembauran yang didukung oleh kepala sekolah dan juga orang tua.
7. Guru harus siap menghadapi berbagai konflik karena yang baru biasanya mendapat perhatian lebih daripada yang lama yang sudah diakrabi setiap hari.

LANGKAH – LANGKAH PTK

KEGIATAN BELAJAR 1 : RENCANA dan PELAKSANAAN PTK

PTK dilakukan / dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 (empat) tahap :
1. Merencanakan (Planning)
2. Melakukan Tindakan (Acting)
3. Mengamati (Observing)
4. Melakukan Refleksi (Reflecting)

Ke empat tahap tersebut merupakan Satu Siklus / daur, oleh karena itu setiap tahap akan berulang kembali. Setiap tahap dapat terdiri dari atau didahului oleh beberapa langkah.
Misal : Langkah merencanakan didahului oleh munculnya masalah yang diidentifikasi oleh guru.

Tahap Merencanakan dan Melakukan Tindakan
Dalam tahap ini ada 4 (empat) langkah utama :
A. MENGIDENTIFIKASI MASALAH (MENGENALI DAN MENEMUKAN MASALAH).
Adanya masalah yang dirasakan/disadari oleh guru, misalnya:
a. Ada sekelompok siswa yang secara terus-menerus membuat kesalahan yang sama.
b. Adanya siswa yang suka membolos.
c. Hasil belajar siswa menurun secara drastis.

Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, seorang guru dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting dari dunianya

MENGIDENTIFIKASIKAN MASALAH
1. Apa yang sedang terjadi di kelas saya?
2. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
3. Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
4. Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?
5. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut / memperbaiki situasi yang ada?
Refleksi-refleksi akan efektif jika guru mempunyai pemahaman / kesadaran yang tinggi akan fungsi pembelajaran dan jujur terhadap dirinya sendiri.
Refleksi : Mengajukan pertanyaan pada diri sendiri.
Bidang yang layak dijadikan fokus PTK :
a. Melibatkan KBM.
b. Mungkin ditangani oleh guru.
c. Sangat menarik minat guru.
d. Ingin diubah / diperbaiki oleh guru.

B. MENGANALISIS DAN MERUMUSKAN MASALAH.
Sebelum menganalisis masalah, kita mengumpulkan data yang terkait dengan masalah tersebut, dan dapat pula dengan mengkaji ulang berbagi dokumen, seperti :
- Pekerjaan siswa.
- Daftar hadir.
- Daftar nilai.
- Bahan pelajaran yang kita siapkan.
tergantung jenis masalah yang kita identifikasi.
Misalnya : Masalah yang kita identifikasi :
”Rendahnya motivasi belajar siswa”

Menganalisis Masalah :
1. Menganalisis daftar hadir siswa.
Berapa % rata-rata kehadiran siswa dalam 1 bulan. Apakah yang absen hanya siswa tertentu ataukah hampir semua pernah absen dan apa alasannya.
2. Menganalisis daftar nilai siswa
Mengaitkan frekuensi ketidakhadiran siswa dengan nilainya.
3. Menganalisis tugas-tugas yang diberikan kepada siswa beserta bahan pelajaran yang dipakai.
Apakah tugas dan bahan pelajaran tersebut cukup menantang atau membosankan.
4. Menganalisis balikan (feedback) yang diberikan guru terhadap pekerjaan siswa.
Apakah balikan tersebut membuat siswa frustasi atau mendorong siswa untuk memperbaiki pekerjaannya.
5. Melakukan refleksi terhadap perilaku mengajar.
Seyogyanya kita (guru) secara jujur merenung kembali kebiasaannya di dalam kelas. Apakah dia sering marah-marah, bersikap tidak simpatik, atau sebaliknya.

Hasil Analisis diatas :
1. Hanya siswa tertentu yang sering absen (sekitar 20 anak dari 35 anak).
2. Nilainya rendah.
3. Tugas yang diberikan yang diambil dari buku paket memang membosankan, karena hanya menuntut siswa untuk menghafal tanpa pernah meminta siswa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan secara bebas dalam bahasa tulis.
4. Balikan yang diberikan pada tugas-tugas tersebut ternyata hanya dua kata yaitu cukup dan kurang.
5. Refleksi bersikap biasa-biasa saja hanya merasa jarang memberikan penguatan. Ia lebih banyak menegur siswa yang kurang berhasil daripada memuji siswa yang berhasil.

Memilih masalah / memutuskan / merumuskan :
Bahwa ia akan memfokuskan usahanya pada perbaikan tugas dan bahan ajar yang ia gunakan. Berkaitan hal hal ini dapat merumuskan masalah sebagai berikut.

MERUMUSKAN MASALAH
Tugas dan bahan belajar yang bagaimana yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Indonesia?
- Sebuah masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, yang menggambarkan sesuatu yang ingin dipecahkan atau dicari jawabannya melalui PTK.
- Masalah perlu dijabarkan/dirinci secara operasional agar rencana perbaikannya lebih terarah.
Penjabaran masalah
1. Bagaimana frekuensi pemberian tugas yang dapat meningkatkan motivasi siswa?
2. Bagaimana bentuk dan materi tugas yang memotivasi?
3. Bagaimana syarat bahan belajar yang menarik?
4. Bagaimana kaitan materi bahan belajar dengan tugas yang diberikan?

C. MERENCANAKAN PTK
Langkah-langkah menyusun Rencana Perbaikan :
1. Rumuskan cara-cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan.
- Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah.
- Hipotesis dibuat berdasarkan kajian berbagai teori, kajian hasil penelitian yang pernah dilakukan dalam masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat atau dengan pakar, serta refleksi pengalaman sendiri.
- Guru memilih alternatif yang paling banyak dari hasil kajian.
Beberapa alternatif :
a. Tugas akan lebih berhasil dan menantang jika diberikan setiap minggu atau dua minggu sekali.
b. Bentuk tugas yang bervariasi akan memotivasi siswa untuk mengerjakannya.
c. Tugas akan cukup menantang jika materinya diambil dari lingkungan siswa atau diambil dari buku pelajaran yang dimiliki siswa.
d. Bahan belajar akan cukup menarik jika sesuai dengan perkembangan siswa, disajikan dengan berbagai variasi, menuntut siswa untuk berpikir, serta menyajikan wacana yang temanya akrab dengan lingkungan siswa.
e. Tugas yang diberikan akan menantang jika dikaitkan dengan bahan belajar.
2. Analisis Kelayakan Hipotesis Tindakan.
Setelah menetapkan alternatif hipotesis yang terbaik, hipotesis ini perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaannya. (Guru harus bertanya : Mungkinkah rencana tindakan tersebut dilaksanakan?).
Hal ini dikaitkan dengan hal-hal berikut :
a. Kemampuan dan komitmen guru sebagai aktor pelaksana, karena pelaksanaan PTK memang harus tumbuh dari keinginan guru sendiri.
b. Kemampuan dan kondisi fisik siswa dalam mengikuti tindakan tersebut.
c. Ketersediaan sarana / fasilitas yang diperlukan.
d. Iklim belajar dan iklim kerja di sekolah.
Iklim Belajar : berkaitan dengan berbagai kebiasaan guru, siswa dan personil dalam menyikapi kegiatan belajar.
Iklim Kerja : berkaitan dengan kebiasaan personil sekolah dalam menyikapi tugas-tugasnya.
Guru juga harus menganalisis sekali lagi hasil yang diperkirakan akan diperoleh dari tindakan tersebut. Dengan melakukan berbagai kajian tersebut diharapkan tindakan yang dipilih memang benar-benar merupakan hipotesis yang paling layak.

D. MELAKSANAKAN PTK
Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup layak, selanjutnya guru mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan. Langkah ini kita sebut sebagai persiapan pelaksanaan yang sebenarnya dapat merupakan bagian dari perencanaan, tetapi dapat pula kita tempatkan sebagai bahan awal dari pelaksanaan.
Setelah persiapan mantap, barulah kita mulai dengan pelaksanaan di kelas. Kita kaji kedua tahap ini.
1. Menyiapkan Pelaksanaan
a. Membuat rencana pembelajaran beserta skenario tindakan yang akan dilaksanakan.
- Guru menyiapkan berbagai bahan seperti: tugas dan bahan belajar yang dibuat sesuai dengan hipotesis yang dipilih, alat peraga, atau buku-buku yang relevan.
b. Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan misalnya : gambar-gambar, meja tempat mengumpulkan tugas, atau sarana lain yang terkait.
c. Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses atau hasil perbaikan.
Guru harus :
1) Menetapkan apa yang harus direkam.
2) Bagaimana cara merekamnya.
3) Bagaimana cara menganalisisnya. Hal ini guru harus menetapkan indikator keberhasilan, misalnya :
- Sikap siswa ketika diberi tugas.
- Persentase siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu.
- Kualitas penyelesaian tugas siswa.
- Persentasi kehadiran siswa.
- Nilai siswa dalam tes formatif.
d. Mensimulasikan pelaksanaan tindakan

2. Melaksanakan Tindakan
a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar.
Guru harus selalu mengutamakan siswa karena tujuannya memang untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa. (Metodologi penelitian yang sedang dilaksanakan tidak mengganggu KBM).
b. Dalam pengumpulan data tidak menyita waktu.
Guru dapat memanfaatkan alat perekam seperti tape-recorder atau meminta bantuan teman sejawat.
c. Metodologi yang diterapkan yang tepat dan reliabel.
d. Masalah sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru.
e. Memperhatikan aturan/etika terkait dengan tugas-tugasnya.
- Menyampaikan kepada kepala sekolah tentang rencana tindakan yang akan dilakukan
- Menginformasikan kepada orang tua siswa selama pelaksanaan PTK, siswa diwajibkan melakukan sesuatu diluar kebiasaan rutin.
f. Mendapat dukungan

KEGIATAN BELAJAR 2 : PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA, SERTA TINDAK LANJUT


A. PENGUMPULAN DATA
Dikumpulkan oleh guru sebagai peneliti selama proses pelaksanaan tindakan dengan berbagai teknik seperti : observasi, wawancara, catatan harian, angket, dan sebagainya.

1. OBSERVASI dan INTERPRETASI

Pelaksanaan tindakan disertai dengan observasi atau pengamatan dan sekaligus interpretasi terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan dan observasi atau interpretasi berlangsung stimultan.
Artinya : Data yang diamati langsung diinterpretasikan, tidak hanya sekedar direkam.
Contoh : Guru memberi penguatan atau pujian kepada siswa.
- Yang direkam bukan hanya jenis pujian yang diberikan tetapi juga dampak bagi siswa yang mendapat pujian.
- Dampak ini dapat diinterpretasikan dari sikap dan partisipasi siswa dalam pembelajaran setelah mendapat pujian.
- Ternyata pujian membuat siswa bersemangat, guru meneruskan pujiannya.
Jika pujian membuat siswa menjadi bahan ejekan, guru mengubah cara memberikan penguatan.

Tidak semua data memerlukan interpretasi, ada hasil pengamatan yang hanya merupakan rekaman faktual tanpa memerlukan interpretasi (Low-interence Observation), yaitu :
- Pembicaraan Guru
- Pembicaraan Siswa
- Sepi (tanpa pembicaraan)
Pengamatan yang mempersyaratkan interpretasi atau penafsiran ketika merekam data disebut ”High-interence Observation”.



a. PRINSIP dan JENIS OBSERVASI
Observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu. Ada 5 Prinsip Dasar atau Karakteristik Kunci Observasi (Hopkins : 1993)
1. Perencanaan Bersama
- Observasi diawali dengan perencanaan bersama antara pengamat dengan yang diamati (antara teman sejawat yang akan membantu mengamati dengan guru yang akan mengajar).
- Bertujuan membangun rasa saling percaya dan menyepakati beberapa hal seperti :
a. Fokus yang akan diamati
b. Pelajaran yang akan berlangsung
c. Aturan lain seperti : - Berapa lama akan berlangsung
- Bagaimana sikap pengamat kepada siswa, dimana pengamat akan duduk.
2. Fokus
Fokus yang sempit atau spesifik akan menghasilkan data yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan profesional guru.
3. Membangun Kriteria
Sebelum pengamatan, pengamat dan guru menyetujui bahwa pengamat akan merekam kebermaknaan respon siswa dengan cara mencatat kemunculannya dan memberi komentar.
4. Keterampilan Observasi
Pengamat memiliki minimal 3 keterampilan :
a. Tidak terlalu cepat memutuskan dalam menginterpretasikan satu peristiwa.
b. Dapat menciptakan suasana yang memberi dukungan (tidak menakutkan guru dan siswa).
c. Menguasai berbagai teknik untuk menemukan peristiwa atau interaksi yang tepat untuk direkam.
5. Balikan (Feedback)
Hasil Observasi:
a. Diberikan segera setelah pengamatan, dalam bentuk diskusi.
b. Balikan diberikan berdasarkan data faktual yang direkam secara cermat dan sistematis.
c. Data diinterpretasikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang sudah disepakati.
d. Guru yang diamati diberi kesempatan pertama untuk menafsirkan data.
e. Diskusi mengarah pada perkembangan strategi untuk membangun apa yang telah dipelajari

JENIS OBSERVASI

1. Observasi Terbuka
Pengamat tidak menggunakan lembar observasi, tetapi hanya menggunakan kertas kosong untuk menekan pelajaran yang diamati.
Contoh : Pengawas mengamati guru mengajar. Kemudian membuat catatan pada kertas kosong tentang jalannya pelajaran yang berlangsung.
2. Observasi Terfokus
Secara khusus ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran. Semua fokus telah disepakati sebelum berlangsungnya observasi.
Contoh : Yang diamati kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi, dampak penguatan bagi siswa, jenis pertanyaan yang diajukan guru.
3. Observasi Terstruktur
Menggunakan instrumen observasi yang terstruktur dan siap pakai, pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda (√ ) pada tempat yang disediakan.
4. Observasi Sistematik
Observasi sistematik lebih rinci dari observasi terstruktur dalam kategori data yang diamati. Data pengamatan dibagi menjadi 3 kategori :
a. Pembicaraan Guru
b. Pembicaraan Siswa
c. Sepi atau senyap.

b. TUJUAN / SASARAN OBSERVASI
1. Secara Umum : bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu.
2. Dalam Penelitian Formal : bertujuan untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel (sahih dan handal) untuk menjawab berbagai pertanyaan penelitian atau penguji hipotesis.
3. Dalam PTK : bertujuan untuk memantau proses dan dampak perbaikan yang direncanakan. Yang menjadi sasaran observasi adalah proses dan hasil.

c. PROSEDUR OBSERVASI / SIKLUS PENGAMATAN







Langkah-langkah terdiri dari 3 tahap :
1. Pertemuan Pendahuluan / Pertemuan Perencanaan
Pertemuan untuk menyepakati berbagai hal yang berkaitan dengan pelajaran yang akan diamati dan observasi yang akan dilakukan.
2. Observasi
Pengamatan yang dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan, yang berfokus pada :
- Perilaku mengajar guru.
- Perilaku belajar siswa.
- Interaksi antara guru dan siswa.
3. Diskusi Balikan.
Pertemuan setelah tindakan yang diamati berakhir, guru dan pengamat berbagi informasi yang dikumpulkan selama pengamatan, mendiskusikan / menginterpretasikan informasi tersebut, mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.








2. CATATAN HARIAN, REKAMAN, ANGKET, dan WAWANCARA
a. Catatan Harian Guru (Field Note)
Guru mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pembelajaran : partisipasi siswa, respon siswa, kesalahan siswa / guru, dsb.

b. Rekaman
Rekaman dengan tape-recorder data penting yang berkaitan dengan interaksi di dalam kelas.
c. Angket / Kuestioner
Digunakan untuk menyaring pendapat siswa tentang pembelajaran ; merupakan pertanyaan yang direspon secara bebas (terbuka) oleh siswa.

d. Wawancara
Dilakukan untuk mengungkapkan pendapat siswa tentang pembelajaran dapat terjalin antara guru dengan siswa, pengamat dengan siswa, dan siswa dengan siswa.

B. ANALISIS DATA DAN REFLEKSI
1. Analisis Data
- Bertujuan untuk dasar pengambilan keputusan baik sebelum, selama, maupun setelah pembelajaran berlangsung. Agar data tersebut bermakna sebagai dasar pengambilan keputusan, data harus dianalisis atau diberi makna.


- Analisis data dapat dilakukan secara bertahap:
a. Menyeleksi dan mengelompokkan (Reduksi data)
b. Memaparkan atau mendiskripsikan data (dalam bentuk narasi, grafik, maupun tabel).
c. Menyimpulkan atau memberi makna (dalam bentuk pertanyaan atau formula singkat).
- Analisis data akan membantu guru melakukan refleksi, yaitu mengingat kembali segala perilaku ketika mengajar dan mencoba merenung mengapa perilaku seperti itu dan mengapa siswa merespon seperti itu.


2. Refleksi
Melihat kembali atau memantulkan kembali kejadian yang perlu kita kaji dengan dibantu oleh hasil analisis data, guru mencoba merenungkan mengapa satu kejadian berlangsung dan mengapa seperti itu terjadi, dsb.
- Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya.

C. PERENCANAAN TINDAK LANJUT
Jika ternyata tindakan perbaikan belum berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisis data dan refleksi digunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan, bahkan bila perlu dibuat rencana baru. Jika ini terjadi, maka akan terdapat Siklus 2. PTK yang langkah-langkahnya tetap sama, yaitu:
1. Perumusan Masalah
2. Perencanaan Tindakan
3. Pelaksanaan Tindakan
4. Observasi dan Interpretasi
5. Analisis Data dan Refleksi
Siklus ini akan berulang kembali jika siklus 2 tindakan perbaikan masih belum berhasil, belum sesuai dengan yang ditargetkan.


MERANCANG PTK

KEGIATAN BELAJAR 1 : LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PTK

A. LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENEMUKAN DAN MERUMUSKAN MASALAH
Langkah awal yang harus ditempuh adalah mengidentifikasikan masalah dalam pembelajaran sehari-hari.
Contoh:
1. Dalam Interaksi Pembelajaran
a) Siswa kurang aktif dalam diskusi kelas.
b) Bila diberikan pertanyaan, siswa mau mengangkat tangan untuk menjawab.
c) Jika ada siswa yang terpaksa menjawab, jawabannya sering menyimpang.
d) Sebagian besar jawaban siswa tidak benar.
e) Respon siswa terhadap pendapat siswa lainnya sangat kurang.
f) Pemahaman siswa terhadap pelajaran rendah.

2. Berkaitan dengan Prestasi Belajar
a) Nilai yang dicapai siswa dalam mata pelajaran Anda kurang memuaskan (dibawah rata-rata).
b) Nilai EHB rata-rata kurang dari 50.
c) Siswa pintar sering mendapat nilai rendah bila diberikan ujian objektif.
d) Sebagian besar siswa selalu salah dalam mengucapkan kata-kata bahasa Ingris.
e) Siswa kurang mampu menerapkan rumus matematika.
f) Jika diberikan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir, pertanyaan sering tidak terjawab.

3. Disiplin Belajar
a) Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas atau PR.
b) Siswa tidak memperhatikan pelajaran.
c) Selama pelajaran berlangsung, banyak siswa yang mengantuk.
d) Siswa banyak yang saling mencontoh ketika diberikan tugas di kelas.




Cara memilih masalah dari sebanyak masalah, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Mengidentifikasi Masalah
- Lakukan dengan mengkaji hasil belajar siswa, mengingat kembali proses pembelajaran, melihat catatan harian, atau bertanya kepada siswa atau teman sejawat. Jika perlu dapat berkolaborasi atau bekerjasama dengan teman sejawat baik dari sekolah yang sama maupun dari sekolah yang berbeda.
- Memfokuskan masalah tersebut pada aspek tertentu (proses pembelajaran).
- Melakukan diagnosis secara umum tentang proses pembelajaran yang dikelola. Cara melakukan diagnosis dapat dengan merenung kembali dan menganalisis pengalaman dalam melakukan proses pembelajaran.
- Gunakan kriteria untuk membantu dalam menemukan masalah.
- Menguji masalah (layak/tidak layak) untuk diatasi melalui PTK :
a. Pilih masalah yang dikuasai guru.
b. Ambil topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas.
c. Pilih masalah yang paling penting bagi guru dan siswa.
d. Usahakan dapat dikerjakan secara kolaboratif.
e. Kaitkan masalah PTK dengan prioritas rencana pengembangan sekolah.
Contoh masalah yang memenuhi syarat untuk ditangani melalui PTK :
a. Nilai ulangan siswa pada Pelajaran IPS selalu rendah, rata-rata kurang dari 40. Ini terjadi hampir setiap kali ulangan.
Apabila guru mengajukan pertanyaan :
- Siswa tampak ragu-ragu dan bingung
- Siswa kalau menjawab tidak sesuai dengan keinginan guru.
b. Ketika guru menjelaskan Pelajaran IPA (sifat-sifat benda) di kelas, siswa banyak yang mengantuk dan tidak ada perhatian pada penjelasan guru. Akibatnya setiap ulangan skor yang diperoleh rendah.
c. Guru Bahasa Indonesia bingung karena 70% siswa tidak mampu menggunakan Bahasa Indonesia tulis dalam mengungkapkan pikirannya. Karangan siswa banyak yang tidak dapat dipahami karena struktur kalimat dan pilihan kata yang kurang tepat, penguasaan ejaan masih parah.
d. Siswa tidak tertarik pada pelajaran Matematika karena pelajaran matematika dianggap paling sukar. Banyak siswa tidak hadir dengan alasan tidak masuk akal.



2. Menganalisis Masalah
Analisis penting untuk memperoleh jawaban apa yang menyebabkan terjadinya masalah dengan cara :
a. Merenungkan kembali masalah tersebut dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab sendiri (instropeksi).
b. Bertanya kepada siswa dengan kuestioner atau wawancara apa yang terjadi sehingga nilai ulangan mereka selalu rendah.
c. Menelaah berbagai dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa.
Contoh : Akar masalah :
1) - Penjelasan guru terlalu cepat
- Kurang diberikan contoh konkrit yang mudah dipahami siswa
- Guru terlalu banyak ceramah dan asyik sendiri
- Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
- Guru tidak pernah memberikan tugas, dll.
2) - Guru tidak menggunakan alat peraga
- Guru tidak pernah bertanya, dll.
3) - Karangan siswa jarang, hampir tidak pernah diberi masukkan, tidak pernah dibahas di dalam kelas.
- Latihan menulis secara bertahap tidak pernah diberikan, siswa langsung diminta membuat karangan sesuai dengan topik yang diperoleh.
4) - Cara mengajar terlalu formal
- Hasil latihan hampir tidak pernah dibahas
- Soal-soal terlalu sukar.

Sumber akar masalah dari :
a. Kekurangan guru
b. Kondisi siswa
c. Kondisi kelas/lingkungan.

Akar atau penyebab masalah merupakan titik tolak dari tindakan perbaikan. Jika penyebab ini tidak ditemukan secara tepat maka tindakan perbaikan tidak akan berhasil.




3. Merumuskan Masalah
- Masalah yang akan dirumuskan merupakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui PTK.
- Rumusan masalah harus memandu guru untuk melakukan tindakan perbaikan.
- Rumusan masalah selalu dibuat dalam bentuk kalimat tanya serta mengandung aspek yang akan diperbaiki dan upaya memperbaikinya.
Contoh :
a. Bagaimana cara membuat penjelasan menjadi lebih mudah dipahami, mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga, sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran IPS?
b. Bagaimana cara mengaktifkan siswa, menggunakan alat peraga, dan memberikan balikan pada pekerjaan siswa, agar mampu meningkatkan perhatian dan hasil belajar siswa kelas III dalam pelajaran IPA?
c. Bagaimana cara menerapkan langkah-langkah menulis agar dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMA?
d. Bagaimana cara menggunakan alat peraga, berkomunikasi dengan siswa, memberikan balikan, dan menggunakan penguatan untuk memotivasi siswa agar tertarik dengan pelajaran Matematika?

B. MENGEMBANGKAN ALTERNATIF MASALAH
Dalam mengembangkan alternatif tindakan, kita dapat melakukan hal-hal berikut :
1. Mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang terkait dengan masalah yang kita hadapi.
2. Berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar bidang ilmu yang relevan.
3. Mengingat kembali pengalaman kita dalam menangani masalah serupa.

Contoh : Mengembangkan alternatif tindakan untuk setiap masalah yang telah kita rumuskan.
Masalah : Bagaiamana cara membuat penjelasan lebih mudah dipahami, mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga, sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran IPS?
Tindakan dilakukan dengan cara mengintervensi kegiatan agar dapat memperbaiki proses pembelajaran. Artinya :
Mengubah kegiatan atau tindakan yang biasa dilakukan dengan tindakan yang diduga dapat memperbaiki keadaan. Dengan mengkaji berbagai teori, berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar, serta mengingat pengalaman yang berkaitan dengan keterampilan menjelaskan, mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga, kita dapat mengembangkan alternatif tindakan.
Misalnya :
1. Dari teori tentang keterampilan bahwa penjelasan akan menjadi lebih efektif jika guru :
a. Menggunakan bahasa yang lugas, ucapan yang jelas, kata/istilah yang dapat dipahami siswa.
b. Menggunakan contoh atau ilustrasi.
c. Memberikan tekanan pada kata/istilah kunci.
2. Dari pendekatan belajar aktif bahwa keterlibatan optimal siswa akan terjadi jika siswa diberikan kesempatan untuk bertanya, berdiskusi, mengemukakan pendapat, meragakan sesuatu penguasaan, dsb.
3. Dari teori menggunakan media / alat peraga bahwa alat peraga yang digunakan harus sesuai dengan tujuan / kompetensi yang ingin dicapai, materi yang dikaji, serta karakteristik siswa.
Mengacu kepada teori-teori tersebut, dan pengalaman kita selama mengajar, kita dapat menyusun alternatif tindakan sebagai berikut :

Hipotesis / Alternatif Tindakan 1 :
Apabila dalam menjelaskan materi pelajaran IPS, guru menerangkannya disertai dengan memberikan contoh-contoh konkrit, menggunakan alat peraga yang sesuai, tidak menggunakan kata-kata asing yang sulit dipahami siswa, serta memberi kesempatan bertanya dan berdiskusi kepada siswa, maka pemahaman siswa akan meningkat.
Hipotesis / Alternatif Tindakan 1 :
Apabila guru menggunakan kata-kata asing dan menterjemahkannya dalam bahasa Indonesia, disertai contoh-contoh konkrit yang bila perlu menggunakan alat peraga, kemudian siswa diberi tugas mencari contoh lain dari lingkungannya sendiri dan mendiskusikan masalah dalam kelompok, maka pemahaman siswa akan meningkat.

Keterangan : Hipotesis harus terukur (Measurable) dan dapat dilaksanakan (Apticable).
Terukur : adanya peningkatan dalam tindakan dan hasil harus dapat dilihat dan dibuktikan.
Dapat dilaksanakan : tindakan yang ditentukan harus dapat dilaksanakan oleh guru.
Baca Selengkapnya - PENELITIAN TINDAKAN KELAS