Pages

Kamis, 22 Desember 2011

Info Program Keluarga Harapan (PKH)

Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial, sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH). Program serupa telah dilaksanakan dan cukup berhasil di beberapa negara yang dikenal dengan Conditional Cash Transfers (CCT) atau bantuan tunai bersyarat. PKH bukan kelanjutan program Subsidi Langsung Tunai (BLT) yang diberikan dalam rangka membantu rumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. PKH lebih dimaksudkan sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin. Berdasarkan pengalaman negara-negara lain, program serupa sangat bermanfaat terutama bagi keluarga dengan kemiskinan kronis.

PKH di Indonesia dirancang untuk membantu penduduk miskin kluster pertama yaitu Bantuan dan Perlindungan Sosial Kelompok Sasaran, yaitu berupa bantuan tunai bersyarat. Program ini diharapkan berkesinambungan setidaknya sampai tahun 2015 dan mampu berkontribusi untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau MDGs). Setidaknya ada 5 komponen MDGs yang didukung melalui PKH, yaitu pengurangan penduduk miskin ekstrim dan kelaparan, pencapaian pendidikan dasar, kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita, dan pengurangan kematian ibu melahirkan.


Gambar Klaster Program Penanggulangan Kemiskinan

Sumber: Kementerian Kesra, 2010

Dengan PKH diharapkan RTSM penerima bantuan (selanjutnya disebut RTSM) memiliki akses yang lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi termasuk menghilangkan kesenjangan sosial, ketidakberdayaan dan keterasingan sosial yang selama ini melekat pada diri warga miskin.

Peserta PKH memiliki berbagai kewajiban yang harus dipenuhi khususnya kewajiban kesehatan dan pendidikan. Kewajiban itu adalah pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil, pemeriksaan kesehatan, pemberian asupan gizi dan imunisasi anak balita, kewajiban menyekolahkan anak ke sekolah dasar dan lanjutan (SD s.d SLTP). PKH akan memberi manfaat jangka pendek dan panjang. Untuk jangka pendek PKH akan memberikan income effect kepada RTSM melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga. Untuk jangka panjang memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui peningkatan kualitas kesehatan/nutrisi, pendidikan dan kapasitas pendapatan anak dimasa depan (price effect anak keluarga miskin); serta memberikan kepastian kepada si anak akan masa depannya (insurance effect).

Secara faktual tingkat kemiskinan suatu rumah tangga secara umum terkait dengan tingkat kesehatan dan pendidikan. Rendahnya penghasilan keluarga sangat miskin menyebabkan keluarga tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan kesehatan dan pendidikan, untuk tingkat minimal sekalipun. Pemeliharaan kesehatan ibu sedang mengandung pada keluarga sangat miskin sering tidak memadai sehingga menyebabkan buruknya kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan atau bahkan berdampak pada tingginya kematian bayi. Sebagai contoh, angka kematian bayi pada kelompok penduduk berpendapatan terendah pada tahun 2003 - 2007 adalah 56 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan pada kelompok berpendapatan tertinggi tinggal 26 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). Angka kematian ibu di Indonesia juga tinggi, yaitu sekitar 228 wanita per 100 ribu kelahiran hidup, atau tertinggi di Asia Tenggara (SDKI, 2007). Tingginya angka kematian ibu ini disebabkan oleh tidak adanya kehadiran tenaga medis pada kelahiran, fasilitas kesehatan yang tidak tersedia pada saat dibutuhkan tindakan, atau masih banyaknya rumah tangga miskin yang lebih memilih tenaga kesehatan tradisional daripada tenaga medis lainnya.

Rendahnya kondisi kesehatan keluarga sangat miskin juga berdampak pada tidak optimalnya proses tumbuh kembang anak, terutama pada usia 0-5 tahun. Pada tahun 2003 misalnya, angka kematian balita pada kelompok penduduk berpendapatan terendah adalah 77% per 1000 kelahiran hidup, sementara pada kelompok penduduk berpendapatan tertinggi hanya 22 persen per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2003). Pada tahun 2000-2005, terdapat kecenderungan bertambahnya kasus gizi kurang yang meningkat dari 24,5 persen pada tahun 2000 menjadi 29 persen pada tahun 2005. Sementara pada tahun 2007 terjadi penurunan menjadi 18,4 persen (Riskesdas, 2007). Gizi kurang berdampak buruk pada produktivitas dan daya tahan tubuh seseorang sehingga menyebabkannya terperangkap dalam siklus kesehatan yang buruk. Seringnya tidak masuk sekolah karena sakit dapat menyebabkan anak putus sekolah. Kondisi kesehatan dan gizi mereka yang umumnya buruk juga menyebabkan mereka tidak dapat berprestasi di sekolah. Sebagian dari anak-anak keluarga sangat miskin ada juga yang sama sekali tidak mengenyam bangku sekolah karena harus membantu mencari nafkah. Meskipun angka partisipasi sekolah dasar tinggi, namun masih banyak anak keluarga miskin yang putus sekolah atau tidak melanjutkan ke SMP/Mts. Kondisi ini menyebabkan kualitas generasi penerus keluarga miskin senantiasa rendah dan akhirnya terperangkap dalam lingkaran kemiskinan (Gambar 1).

Gambar 1. Lingkaran perangkap kemiskinan

Berbagai indikator di atas menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar, khususnya bidang pendidikan dan kesehatan, terutama bagi RTSM perlu ditingkatkan sejalan dengan upaya pemerintah membangun sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan serta meluncurkan program-program yang ditujukan bagi keluarga miskin.

Masih banyaknya RTSM yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar pendidikan dan kesehatan disebabkan oleh akar permasalahan yang terjadi baik pada sisi RTSM (demand side) maupun sisi pelayanan (supply side). Pada sisi RTSM, alasan terbesar untuk tidak melanjutkan sekolah adalah karena tidak adanya biaya, bekerja untuk mencari nafkah, merasa pendidikannya sudah cukup, dan alasan lainnya. Demikian halnya untuk kesehatan, RTSM tidak mampu membiayai pemeliharaan atau perawatan kesehatan bagi anggota keluarganya akibat rendahnya tingkat pendapatan.

Sementara itu, permasalahan pada sisi supply yang menyebabkan rendahnya akses RTSM terhadap pendidikan dan kesehatan antara lain adalah belum tersedianya pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau oleh RTSM. Biaya pelayanan yang tidak terjangkau oleh RTSM serta jarak antara tempat tinggal dan lokasi pelayanan yang relatif jauh merupakan tantangan utama bagi penyedia pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Dari sisi kebijakan sosial, PKH merupakan cikal bakal pengembangan sistem perlindungan sosial, khususnya bagi keluarga miskin. PKH yang mewajibkan RTSM memeriksakan kesehatan ibu hamil dan memberikan imunisasi dan pemantauan tumbuh kembang anak, termasuk menyekolahkan anak-anak, akan membawa perubahan perilaku RTSM terhadap pentingnya kesehatan dan pendidikan. Perubahan perilaku tersebut diharapkan juga akan berdampak pada berkurangnya anak usia sekolah RTSM yang bekerja. Sebaliknya hal ini menjadi tantangan utama pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi keluarga miskin, dimanapun mereka berada.

Salah satu tujuan akhir dari PKH adalah meningkatkan partisipasi sekolah anak khususnya SD dan SMPbaik itu sekolah dasar maupun sekolah menengah. Menurut data BPS masih terdapat banyak anak usia sekolah yang tidak berada dalam sistem persekolahan. Untuk meningkatkan tingkat partisipasi sekolah maka keikutsertaan mereka yang berada di luar sistem persekolahan harus ditingkatkan. Sebagian besar dari mereka yang pada usia sekolah tidak berada dalam sistem persekolahan biasanya mereka menjadi pekerja anak dengan jumlah yang cukup besar (lihat tabel 1).

Untuk meningkatkan partisipasi sekolah PKH harus dapat menjaring mereka yang berada di luar sistem persekolahan termasuk mereka yang menjadi pekerja anak. Pendamping PKH, terutama untuk daerah yang diduga banyak terdapat pekerja anaknya akan dibekali dengan pengetahuan yang berkaitan dengan bimbingan kepada pekerja anak dalam rangka mempersiapkan mereka kembali ke bangku sekolah.

Dengan demikian, PKH membuka peluang terjadinya sinergi antara program yang mengintervensi sisi supply dan demand side, dengan tetap mengoptimalkan desentralisasi, koordinasi antar sektor, koordinasi antar tingkat pemerintahan, serta antar pemangku kepentingan (stakeholders).

Pada akhirnya, implikasi positif dari pelaksanaan PKH harus bisa dibuktikan secara empiris sehingga pengembangan PKH memiliki bukti nyata yang bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, pelaksanaan PKH juga akan diikuti dengan program monitoring dan evaluasi yang optimal.

Program Keluarga Harapan merupakan salah satu program penanggulangan kemiskinan yang melibatkan berbagai sektor yang didalamnya memerlukan kontribusi dan komitmen Kementerian terkait seperti Kementerian Kesehatan, Pendidikan Nasional, Agama, BPS, dan PT Pos Indonesia dan Lembaga Keuangan dalam penyaluran bantuan bagi peserta PKH. Selain itu juga keterlibatan Kementerian Dalam Negeri dalam menjamin dan menerbitkan kartu identitas diri peserta PKH. Peran pemerintah daerah (pemda) juga sangat dbutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan PKH ini.

Bantuan yang disalurkan melalui PKH ini bersumber dari APBN, dan untuk kelancaran pelaksanaan di kabupaten/Kota terdapat keterlibatan APBD untuk kegiatan pendukung pelaksanaan PKH di tingkat kabupaten/kota.

1.3 Tujuan

Tujuan umum PKH adalah untuk mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, serta merubah perilaku RTSM yang relatif kurang mendukung peningkatan kesejahteraan. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs).

Secara khusus, tujuan PKH terdiri atas:

  1. Meningkatkan status sosial ekonomi RTSM;
  2. Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, anak balita dan anak usia 5-7 tahun yang belum masuk sekolah dasar dari RTSM;
  3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, khususnya bagi anak-anak RTSM.
  4. Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak RTSM

Kerangka pikir PKH di Indonesia lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 1.

1.2 Pengertian

  • Program Keluarga Harapan adalah program yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang telah ditetapkan sebagai peserta PKH. Agar memperloh bantuan, peserta PKH diwajibkan memenuhi persyaratan dan komitmen yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM), yaitu pendidikan dan kesehatan.
  • UPPKH adalah unit pengelola PKH yang dibentuk baik di pusat dan daerah. Di Pusat adalah UPPKH Pusat dan di Daerah adalah UPPKH Kabupaten / Kota
  • Peserta PKH adalah RTSM yang memenuhi satu atau beberapa kriteria yaitu memiliki Ibu hamil/nifas, anak balita atau anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan SD, anak usia SD dan SLTP dan anak 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar.
  • Pendamping PKH adalah pekerja sosial yang direkrut oleh UPPKH melalui proses seleksi dan pelatihan untuk melaksanakan tugas pendampingan RTSM penerima program dan membantu kelancaran pelaksanaan PKH.
  • Penyelenggaraan PKH bersifat multisektor baik di Pusat maupun di Daerah yang melibatkan instansi pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/ Kota, Kecamatan hingga Desa serta masyarakat.

Sumber: http://www.pkh.depsos.go.id/

Baca Selengkapnya - Info Program Keluarga Harapan (PKH)

Senin, 19 Desember 2011

Pelantikan Bantara TA. 2011/2012

Kemah Pelantikan Bantara SMK Negeri 1 Kawunganten

Setelah Ujian SKU dapat diselesaikan oleh seluruh peserta didik Ambalan P. Diponegoro - RA. Kartini, para Pembina bermusyawarah untuk mengadakan acara Pelantikan Bantara. Kegiatan itu dikemas dalam bentuk Kemah Pelantikan Bantara yang diselenggarakan hari Jum'at-Minggu, tanggal 9-11 Desember 2011 ( 2 hari setelah siswa mengadakan UUS semester gasal) yang bertempat di Lokawisata Pantai Batukaras, Kec. Cijulang, Kab. Ciamis - Jabar. Dengan peserta calon Penegak Bantara sejumlah 291 peserta (Pa/Pi), dengan 36 Dewan Ambalan dan di dampingi oleh 14 Pembina + 1 Pelatih.

Perjalanan dimulai dengan diberangkatkannya kendaraan pengangkut peralatan perkemahan (tenda, peralatan dapur, sound system, perbekalan peserta, tratag, dan peralatan penunjang lainnya) pada hari Kamis ( 1 hari setelah UUS semester gasal) tepat pukul 09.30 WIB. Kemudian disusul sehari setelahnya, Jum'at (9/12) seluruh peserta, DA dan pembina berangkat dari Pangkalan jam 08.30 WIB dengan menggunakan kendaraan Panser khas Pramuka sebanyak 9 kendaraan + 1 kendaraan P3K. Perjalanan memakan waktu plus-minus 4 jam dari pangkalan menuju lokasi perkemahan. Sungguh perjalanan yang panjang dan cukup melelahkan dengan medan yang cukup berat sepanjang perjalanan.

Namun rasa lelah dan bosan terbayarkan tatkala tiba di lokasi. Dengan disuguhi panorama khas pesisir pantai teluk yang indah dan sangat mempesona. Perlu dicatat bahwasanya sebelum mencapai lokasi (Pantai Batukaras) rombongan juga disuguhi pemandangan nan elok sepanjang jalan terlebih saat memasuki areal Green Canyon (Cukang Taneuh - red). Sungguh pemandangan yang tak bisa diduga sebelumnya....

Sesampainya peserta di lokasi dan rehat untuk beberapa saat, maka peserta sudah harus mengikuti Time Schedule yang padat pada kegiatan tersebut, dimulai dengan pendirian tenda yang dilanjutkan dengan upacara pembukaan oleh Kak Budiarto, SE., selaku Waka. Kesiswaan. Dan kemudian disusul oleh rangkaian kegiatan yang lainnya.

Alam memang 'sulit' diprediksikan. Meskipun ketika awal datang hingga malam terakhir (Sabtu-Minggu) tidak ada halangan yang berarti, namun kekuatan alam tidak bisa kita perkirakan sebelumnya. Karena demi keselamatan seluruh unsur kegiatan Pelantikan Bantara ini, maka kegiatan tersebut dengan terpaksa tidak bisa dilaksanakan hingga tuntas.

Ka. Mabigus Ambalan P. Diponegoro - RA. Kartini SMK Negeri 1 Kawunganten Kab. Cilacap akhirnya melantik Penegak Bantara pada hari Sabtu, 17 Desember 2011, pukul 7.30 WIB bertempat di Pangkalan Ambalan P. Diponegoro - RA. Kartini beberapa saat sebelum pembagian raport dilaksanakan.

Tri Satya*

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
  2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
  3. Menepati Dasa Dharma.

* Untuk Penggalang

Tri Satya**

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
  2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
  3. Menepati Dasa Dharma.

** Untuk Penegak dan Pandega

Dasa Dharma

  1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia.
  3. Patriot yang Sopan dan Ksatria.
  4. Patuh dan Suka Bermusyawarah.
  5. Rela Menolong dan Tabah.
  6. Rajin, Terampil, dan Gembira.
  7. Hemat, Cermat, dan Bersahaja.
  8. Disiplin, Berani, dan Setia.
  9. Bertanggung Jawab dan Dapat Dipercaya.
  10. Suci dalam Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan.
Baca Selengkapnya - Pelantikan Bantara TA. 2011/2012

Selasa, 01 November 2011

Direct and Indirect Speech


Kalimat Langsung Dan Kalimat Tak Langsung

Bilamana reported speech menyatakan kata-kata yang sebenarnya, ini disebut direct speech (kalimat langsung). Kalimat-kalimat tersebut tidak dihubungkan oleh “that” melainkan harus ditandai dengan (tanda baca) koma.

Bilamana reported speech memberikan isi pokok kata-kata yang dipakai oleh si pembicara dan bukan kata-kata yang sebenarnya ini disebut indirect speech (kalimat tidak langsung). Dalam indirect speech kalimat-kalimat itu dihubungkan dengan kata “that”.

Bentuk waktu reporting verb tidak diubah, akan tetapi bentuk waktu reported speech harus diubah berdasarkan atas bentuk waktu reporting verb.

Dua cara perubahan bentuk waktu pada reported speech :

Peraturan I

Kalau reporting verb itu past tense, bentuk waktu kata kerja dalam reported speech itu harus diubah ke dalam salah satu dari empat bentuk past tense.

Direct Speech - Indirect Speech

Simple present - menjadi - Simple past

He said ” The woman comes “ He said that the woman came


Dari contoh di atas dapat disimpulkan perubahan untuk bentuk waktu dari reported speech sebagai berikut :


Direct Speech Indirect speech

Simple present simple past

Present continuous past continuous

Present perfect past perfect

Present perfect continuous past perfect continuous

Simple past past perfect

Past continuous past perfect continuous

Future past future

Present past


Kekecualian :


Kalau reported speech berhubungan dengan kebenaran umum atau fakta yang sudah menjadi

kebiasaan, present indefinite atau simple present dalam reported speech tidak diubah ke dalam

bentuk lampau yang sesuai, melainkan tetap persis sebagaimana adanmya, contoh :


Direct Speech - Indirect Speech

He said, “The sun rises in the east” - He said that the sun rises in the east


Dalam reported speech, bila present tense diubah ke dalam past tense dengan peraturan I, kata sifat, kata kerja atau kata keterangan umumnya diubah:


Direct Speech
Indirect Speech

this = ini
that = itu

these = ini
those = itu

come = datang
go = pergi

here = di sini, ke sini
there = di sana, ke sana

hence = dari sini
thence = dari sana

hither = ke tempat ini
thither = ke tempat itu

ago = yang lalu
before = lebih dahulu

now = sekarang
then = pada waktu itu

today = hari ini
that day = hari itu

tomorrow = besok
next day = hari berikutnya

yesterday = kemarin
the previous day = sehari sebelumnya

last night = tadi malam
the previous night = semalam sebelumnya

next week = minggu depan
the following week = minggu berikutnya

thus = begini
so = begitu


contoh :

He said, “I will come here”.
He said that he would go there


Akan tetapi kalau this, here, now dan sebagainya menunjukan pada benda, tempat atau waktu ketika berbicara, maka tidak dilakukan perubahan.


Agus said, “This is my pen”. - Agus said that this was his pen

(ketika berbicara pena berada di tangan pembicara)


Peraturan II

1) Bila reported speech kalimat berita

Dengan peraturan ini reporting verb dianggap dalam present atau future tense tertentu dan kapan saja ini terjadi, bentuk waktu dari kata kerja dalam reported speech tidak diubah sama sekali dalam mengubah direct menjadi indirect speech.


Reporting verb - Reported speech

Present tense - Any tense (bentuk waktu apapun)


Direct : She says to her friend, ” I have been writing “.

Indirect : She says to her friend that he has been writing. (tidak berubah)


Direct : She has told you, ” I am reading “.

Indirect : She has told you that he is reading. (tidak berubah)


Direct : She will say, ” You have done wrongly “.

Indirect : She will tell you that you have done wrongly. (tidak berubah)


Direct : She will say,” The boy wasn’t lazy “.

Indirect : She will tell them that the boy wasn’t lazy. (tidak berubah)


2) Bila reported speech merupakan kalimat tanya

a) Reporting verb say atau tell diubah menjadi ask atau inquire. Dengan mengulangi kata tanya dan mengubah tenses jika pertanyaannya dimulai dengan kata tanya diberitakan.
Direct


He said to me, “Where are you going?”

He said to me, “What are you doing?”
Indirect

He asked me where I was going

He inquired of me what I was doing


b)
Dengan menggunakan if atau whether sebagai penghubung antara reporting verb dan reported speech dan mengubah tenses, jika pertanyaannya dimulai dengan kata kerja diberitakan :


Direct

He said to me, “Are you going

away today?”

He asked me , “can you come along?”
Indirect

He asked me whether I was

going away that day.

He asked me if I could come along.



3) Kalimat perintah (imperative sentences)

Bila reported speech merupakan kalimat perintah, reporting verb say atau tell harus diubah menjadi kata kerja tertentu yang menandakan :

· command (perintah), misalnya ordered, commanded, dsb yang berarti menyuruh, memerintahkan.

· precept (petunjuk, bimbingan, didikan), misalnya advised yang berarti menasehati.

· request (permohonan), misalnya asked yang berarti meminta, memohon.

· entreaty (permohonan yang sangat mendesak), misalnya begged yang berarti meminta, memohon (dengan sangat).

· prohibition (larangan), misalnya forbade yang berarti melarang.


Dalam perubahannya dari kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, modus imperatif harus diganti dengan infinitif. Tegasnya, reported verb (kata kerja yang diberitakan atau kata kerja dalam reported speech) harus diubah menjadi infinitive with to.


a) Command :

Direct: He said to his servant, “Go away at once!”

Indirect:He ordered his servant to go away at once


b) Precept :

Direct: She said to her son, “Study hard!”

Indirect: He advised her son to study hard


c) Request :

Direct: He said to his friend, “Please lend me your pen!”

Indirect: He asked his friend to be kind enough to lend him his pencil


d) Entreaty :

Direct: He said to his master, “Pardon me, sir”

Indirect: He begged his master to pardon him.


e) Prohibition :

Direct: She said to her daughter, “Don’t go there”

Indirect: She forbade her daughter to go there


Kalau reporting verb say atau tell diubah menjadi reported verb ask, order, command dsb (tapi jika bukan forbid), predikatnya diubah ke dalam infinitive with to yang didahului oleh not atau no + infinitive with to.

Direct: She said to her daughter, “Don’t go there”

Indirect: She asked herdaughter not to go there.


4) Kalimat seru (exclamatory sentences)

Bilamana reported speech terdiri dari kalimat seru atau kalimat optatif, reporting verb say

atau tell harus diubah menjadi kata kerja tertentu yang semacam itu seperti exclaim, cry out,

pray dsb.


a) Exclamatory sentences

Direct: He said, “Hurrah! My old friend has come”

Indirect: He exclaimed with joy that his old friend had come.


b) Optative sentences (kalimat yang menyatakan harapan, pujian, dsb)

Direct: He said, “God bless you, my dear son “

Indirect: He prayed that God would bless his dear son

When using indirect or reported speech, the form changes. Usually indirect speech is introduced by the verb said, as in I said, Bill said, or they said. Using the verb say in this tense, indicates that something was said in the past. In these cases, the main verb in the reported sentence is put in the past. If the main verb is already in a past tense, then the tense changes to another past tense; it can almost be seen as moving even further into the past.

Verb tense changes also characterize other situations using indirect speech. Note the changes shown in the chart and see the table below for examples. With indirect speech, the use of that is optional.


Direct Speech Þ Indirect Speech
simple present
He said, “I go to school every day.”
Þ simple past
He said (that) he went to school every day.
simple past
He said, “I went to school every day.”
Þ past perfect
He said (that) he had gone to school every day.
present perfect
He said, “I have gone to school every day.”
Þ past perfect
He said (that) he had gone to school every day.
present progressive
He said, “I am going to school every day.”
Þ past progressive
He said (that) he was going to school every day.
past progressive
He said, “I was going to school every day.”
Þ perfect progressive
He said (that) he had been going to school every day,
future (will)
He said, “I will go to school every day.”
Þ would + verb name
He said (that) he would go to school every day.
future (going to)
He said, “I am going to school every day.”
Þ present progressive
He said (that) he is going to school every day.

past progressive
He said (that) he was going to school every day
Direct Speech Þ Indirect Speech
auxiliary + verb name
He said, “Do you go to school every day?”
He said, “Where do you go to school?”
Þ simple past
He asked me if I went to school every day.*
He asked me where I went to school.
imperative
He said, “Go to school every day.”
Þ infinitive
He said to go to school every day.

*Note than when a Yes/No question is being asked in direct speech, then a construction with if or whether is used. If a WH question is being asked, then use the WH to introduce the clause. Also note that with indirect speech, these are examples of embedded questions.

The situation changes if instead of the common said another part of the very to say is used. In that case the verb tenses usually remain the same. Some examples of this situation are given below.

Direct Speech Þ Indirect Speech
simple present + simple present
He says, “I go to school every day.”
Þ simple present + simple present
He says (that) he goes to school every day.
present perfect + simple present
He has said, “I go to school every day.”
Þ present perfect + simple present
He has said (that) he goes to school every day.
past progressive + simple past
He was saying, “I went to school every day.”
Þ past progressive + simple past
He was saying (that) he went to school every day.

past progressive + past perfect
He was saying (that) he had gone to school every day.
future + simple present
He will say, “I go to school every day.”
Þ future + simple present
He will say (that) he goes to school every day.

Another situation is the one in which modal constructions are used. If the verb said is used, then the form of the modal, or another modal that has a past meaning is used.

Direct Speech Þ Indirect Speech
can
He said, “I can go to school every day.”
Þ could
He said (that) he could go to school every day.
may
He said, “I may go to school every day.”
Þ might
He said (that) he might go to school every day.
might
He said, “I might go to school every day.”


must
He said, “I must go to school every day.”
Þ had to
He said (that) he had to go to school every day.
have to
He said, “I have to go to school every day.”


should
He said, “I should go to school every day.”
Þ should
He said (that) he should go to school every day.
ought to
He said, “I ought to go to school every day.”
Þ ought to
He said (that) he ought to go to school every day.

While not all of the possibilities have been listed here, there are enough to provide examples of the main rules governing the use of indirect or reported speech. For other situations, try to extrapolate from the examples here, or better still, refer to a good grammar text or reference book.

Some other verbs that can be used to introduce direct speech are: ask, report, tell, announce, suggest, and inquire. They are not used interchangeably; check a grammar or usage book for further information.

We may report the words of a speaker in two ways.

1. Direct Speech

We may quote the actual words of the speaker. This method is called Direct Speech.

2. Indirect Speech

We may report what he said without quoting his exact words. This method is called Indirect Speech or Reported Speech.

Example:

• Direct: Clinton said, “I am very busy now.”
• Indirect: Clinton said that he was very busy then.

• Direct : He said, “ my mother is writing letter.”
• Indirect: He said that his mother was writing letter.

How to change Direct to Indirect Speech?

It will be noticed that in Direct Speech, we use inverted commas to mark off the exact words of the speaker.In Indirect Speech we do not use the inverted commas.

It will be further noticed that in changing the above Direct Speech into Indirect speech, certain changes have been made.

Thus:

i. We have used the conjunction ‘that’ before the Indirect Statement.

ii. The pronoun “I” is changed to “HE”. (The Pronoun is changed in Person)

iii. The verb “am” is changed to “was”.

iv. The adverb “now” is changed to “then”.

Rules for changing Direct into Indirect Speech:

A. When the reporting or principal verb is in the Past Tense, all the Present Tenses in the Direct Speech are changed into Past Tense.

a. A simple present tense becomes simple past tense.

Example:

• Direct : He said, “I am unwell.”
• Indirect: He said that he was unwell.

b. A present continuous tense becomes a past continuous.

Example:

• Direct : He said, “ my mother is writing letter.”
• Indirect: He said that his mother was writing letter.

c. A present perfect becomes a past perfect:

Are you clear about the conversion of Direct to Indirect Speech?

Example:

• Direct: He said, “I have passed the examination.”
• Indirect: he said that he had passed the examination.

d. As a rule the simple past tense in the Direct Speech becomes the past perfect tense in Indirect Speech.

Example:

• Direct: He said, “His horse died in the night.”
• Indirect: he said that his horse had died in the night.

NOTE:

The shall of the future is changed into should.
The will of the future is changed into would.
The can and may of the future are changed into could and might respectively.

Are you clear about the conversion of Direct to Indirect Speech?B. The tenses will not change if the statement is still relevant or if it is a universal truth. We can often choose whether to keep The original tenses or change them.

Examples:

• Direct: “I know her address”, said John.
• Indirect: John said that he knows/knew her address.

In this Indirect Speech, both the past tense and the present tense make the sentence a correct one.

• Direct: The teacher said, “The earth goes round the sun.”
• Indirect: The teacher said that the earth goes/went round the sun.

• Direct: She said, “German is easy to learn.”
• Indirect: She said that German was/is easy to learn.

The past tense is often used when it is uncertain if the statement is true or when we are reporting objectively.

Are you clear about the conversion of Direct to Indirect Speech?

C. If the reporting verb is in present tense, the tenses of the Direct Speech do not change. For example, we may rewrite the above examples, putting the reporting verb in the present tense.

Examples:

• Direct : He says, “I am unwell.”
• Indirect: He says that he is unwell.

• Direct : He says, “ my mother is writing letter.”
• Indirect: He says that his mother is writing letter.

• Direct: He says, “I have passed the examination.”
• Indirect: he says that he has passed the examination.

• Direct: He says, “His horse died in the night.”
• Indirect: he says that his horse died in the night.

Are you clear about the conversion of Direct to Indirect Speech?

D. The pronouns of the Direct Speech are changed where necessary, so that their relations with the reporter and his hearer, Rather than with the original speaker are indicated.

Examples:

• Direct: He said to me, “I do not believe you.”
• Indirect: He said that he did not believe me.

• Direct: She said to him, “I do not believe you.”
• Indirect: She said to him that she did not believe him.

• Direct: I said to him, “I did not believe you.”
• Indirect: I said to him that I did not believe him.

• Direct: I said to you, “I do not believe you.”
• Indirect: I said to you that I do not believe you.

Are you clear about the conversion of Direct to Indirect Speech?

E. Words expressing nearness in time or places are generally changed into words expressing distance.

Examples:

• Direct: He said, “I am glad to be here this evening.”
• Indirect: he said that he was glad to be there that evening.

• Direct: He said, “I was here yesterday.”
• Indirect: He said that he was there the day before.

Are you clear about the conversion of Direct to Indirect Speech?

Now, let us see the words which get changed when the Direct Speech is changed into Indirect Speech.

• Now becomes then
• Here becomes there
• Ago becomes before
• Thus becomes so
• Today becomes that day
• Tomorrow becomes the next day
• Yesterday becomes the day before
• Last night becomes the night before
• This becomes that
• These becomes those

Are you clear about the conversion of Direct to Indirect Speech?

F. How the questions used in the Direct Speech are changed into Indirect Speech?

In reporting questions, the indirect Speech is introduced by such verbs as asked, inquired etc…

Examples:

• Direct: He said to me, “What are you doing?”
• Indirect: He asked me what I was doing.

• Direct: A stranger asked me, “Where do you live?”
• Indirect: A stranger enquired where I lived.

• Direct: The Policemen said to us, “Where are you going?”
• Indirect: The Policemen asked us where we were going.

• Direct: He said, “Will you listen to such a man?”
• Indirect: He asked them whether they would listen to such a man.
• Indirect: Would they, he asked, listen to such a man.

• Direct: His angry mother jeered, “Do you suppose you know better than your father?”
• Indirect: His angry mother jeered and asked whether he supposed that he knew better than his father.

Are you clear about the conversion of Direct to Indirect Speech?

G. How the Commands and the Requests in the Direct Speeches are changed when the Direct Speeches are changed into indirect Speeches?

In reporting commands and requests, the indirect speech is introduced by some verb expressing commands and requests, and the Imperative Mood is changed into Infinitive Mood.

Examples:

• Direct: Raja said to John, “Go away.”
• Indirect: Raja ordered John to go away.

• Direct: He said to Mary, “Please wait here till I return.”
• Indirect: he requested Mary to wait there till he returned.

Are you clear about the conversion of Direct to Indirect Speech?

• Direct: “Call the first witness”, said the Judge.
• Indirect: The Judge commanded them to call the first witness.

• Direct: He shouted, “Let me go.”
• Indirect: he shouted to them to let him go.

• Direct: He said, “Be quite and listen to my words”.
• Indirect: He urged them to be quite and listen to his words.

Are you clear about the conversion of Direct to Indirect Speech?

H. How the Exclamation and the Wishes in the Direct Speeches are changed when the Direct Speeches are changed into Indirect Speeches?

In reporting exclamation and wishes, the Indirect Speech is introduced by some verb expressing Exclamation and Wishes.

Examples:

• Direct: He said, “Alas! I am undone”.
• Indirect: He exclaimed sadly that he was undone.

• Direct: Alice said, “How clever I am?”
• Indirect: Alice exclaimed that he was very clever.

• Direct: He said, “Bravo! You have done well.”
• Indirect: he applauded him, saying that he had done well.

• Direct: “So help me, Heaven!” he cried, “I will never steal again”.
• Indirect: He called upon Heaven to witness his resolve never to resolve.
Baca Selengkapnya - Direct and Indirect Speech

Rabu, 26 Oktober 2011

Simple Present Tense

Formula untuk Simple Present Tense adalah:

Subject + Verb1 + Object + Modifier

Note: jika subject diikuti oleh adjective atau noun, gunakan be: is/am/are. Is digunakan jika subject-nya singular yaitu he, she, it dan noun yang dapat digantikan dengan subject pronoun he, she atau it; Am jika subject-nya I; Sedangkan, are jika subject-nya you, they, atau we. Subject pronoun I, you, they, we, dan noun yang dapat digantikan dengan I, you, they atau we disebut plural subject.

Contoh:

  1. Farmers in Jati Bali grow rice crops twice a year. (Petani-petani di Jati Bali bercocok tanam padi dua kali setahun).
  2. Some students usually conduct research on vegetative plant propagations. (Beberapa siswa biasanya melakukan penelitian pada perbanyakan tanaman vegetatif).
  3. Transpiration starts to increase at 8 a.m. (Transpirasi mulai meningkat jam 8 pagi).

Note: Pada contoh 1 dan 2 digunakan plural verb karena subject-nya plural, sedangkan pada contoh yang ketiga digunakan singular verb [verb1 + (s atau es)] karena didahului oleh singular subject.

Kapan verb1 ditambahkan huruf s dan kapan ditambahkan huruf es sehingga menjadi singular verb yang benar? Hampir semua singular verb dibentuk dengan menambahkan huruf s diakhir verb1 (i.e. Verb1 + s ). Namun, mengingat jumlah verb sangat banyak, maka yang perlu dipahami/dihafal sekarang adalah kapan kita harus menambahkan es. Ketentuannya adalah jika verb1 berakhiran dengan huruf “o, x, ch, y, th, s, dan sh” maka Verb1 + es.

Contoh:

Verb1
Verb1 + es
Meaning
go
do
box
watch
pinch
punch
study
cry
fly
try
press
pass
smash
brush
bath
sooth
wash
goes
does
boxes
watches
pinches
punches
studies
cries
flies
tries
presses
passes
smashes
brushes
bathes
soothes
washes
pergi
melakukan/mengerjakan
bertinju
menonton
mencubit
memukul
belajar
menangis
terbang
mencoba
menekan, tindis
lulus, meloloskan
memukul
menyikat
mandi
menenangkan
mencuci

Note:

  • Huruf ‘y’ yang didahului oleh konsonan berubah menjadi ‘i’ (Lihat: studies, tries, cries).
  • Verb have (mempunyai) berubah secara tidak beraturan menjadi has.

Pertanyaan berikutnya adalah kapan simple present tense digunakan?

Simple present tense digunakan:

1. untuk menyatakan kejadian-kejadian yang terjadi secara reguler (regular happening).

Contoh:

  1. The sun rises in the east and sets in the west. (Matahari terbit di timur dan tenggelam di barat).
  2. The full moon comes every 30 days. (Purnama datang tiap 30 hari).
  3. The planet earth takes 365 days to rotate the sun. (Planet bumi butuh 365 hari untuk mengelilingi matahari).

2. untuk menyatakan kebiasan-kebiasaan yang dilakukan oleh subject kalimat (habitual action); Kebiasaan-kebiasaan tersebut masih berlangsung sampai sekarang dan (mungkin) akan terus berlanjut ke masa yang akan datang (future).

Contoh:

  1. My son always goes to school on foot. (Putra saya selalu pergi ke sekolah dengan berjalan kaki).
  2. Mr. Bain usually plays badminton every Sunday morning but he did not show up last Sunday. (Mr Bain biasanya main bulutangkis tiap minggu pagi tetapi dia tidak muncul (tidak main) hari Minggu yang lalu).
  3. Mr. Budi always drives a car to the office. (Mr. Budi selalu mengendarai mobil ke kantor).

3. Untuk menyatakan argumen atau teori yang sudah diakui kebenarannya.

Contoh:

  1. The prices of goods always increase when the good availabilities drop in market. (Harga-harga barang selalu naik ketika ketersedianya di pasar menurun).
  2. Solar radiation is required during photosynthesis. (Radiasi surya dibutuhkan selama proses fotosintesis).
  3. Twenty-five divided by five is equal to five. (25 dibagi 5 sama dengan 5).

4. Untuk menyatakan/mengekspresikan keadaan atau kondisi seseorang atau sesuatu pada saat sekarang (pada saat diekspresikan). Verbs untuk mengekspresikan seseorang atau sesuatu ini terkait dengan proses/keadaan di dalam otak, terkait dengan perasaan, terkait dengan panca indera, dan terkait dengan kepemilikan. Verbs seperti ini secara kolektif disebut Stative Verbs. Verbs ini sering kita gunakan atau dengar dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, perhatikan dan hafalkan verbs dalam tabel berikut!

Terkait dengan proses/keadaan di dalam otak
know (tahu)
believe (percaya)
understand (mengerti/paham)
imagine (membayangkan)
think (berfikir/mengira/kira)
recognize (mengenali)
doubt (meragukan)
need (memerlukan/butuh)
prefer (lebih suka)
mean (berarti)
forget (melupakan/lupa)
remember (mengingat/ingat)
Terkait dengan perasaan
hate (benci)
love (cinta)
like (suka)
want (menginginkan/ingin)
Terkait dengan panca indera
hear (mendengar)
see (melihat)
smell (mencium/tercium)
appear (muncul)
sound (terdengar)
look (melihat/tampak)
seem (tampak)
taste (merasakan/terasa)
Terkait dengan kepemilikan
have (mempunyai)
own (mempunyai)
possess (mempunyai)
belong (milik)

Note: Stative verbs bersifat pasif dan tidak digunakan dalam continuous tenses. Tetapi, beberapa stative verbs juga dapat bersifat aktif , bermakna sedikit berbeda dengan stative verbs, dan dalam hal ini, dapat digunakan dalam continuous tenses. Perbedaan penggunaan verbs bersifat pasif dan aktif ini dibahas secara lebih detail di topik Simple present tense vs present continous tense.

Contoh:

  1. I think I know him. (Saya kira/rasa saya tahu dia).
  2. I understand English better now. (Saya paham bahasa Inggris dengan lebih baik sekarang).
  3. I love you very much. (Saya sangat mencintai kamu).
  4. The song sounds good but I cannot catch every single word in it. (Lagu itu terdengar manis tapi saya tidak dapat menangkap satu kata pun dari lagu itu).
  5. The snack tastes so delicious. (Camilan itu terasa begitu lezat).
  6. I believe you. (Saya percaya kamu).
  7. The tragic accident sometimes appears in my mind. (Kecelakaan tragis itu kadang-kadang muncul di benak saya).
  8. She has two dogs and one cat. (Dia punya dua anjing dan satu kucing), etc.

5. Untuk menyatakan fakta yang ada sekarang. Penekanannya lebih pada adanya fakta, bukan pada proses terjadinya fakta.Verb yang sering digunakan di sini antara lain: consist of, contain, include, exist, cost, be (i.e: is, am, dan are, atau be jika mengikuti modal auxiliary).

Contoh:

  1. She weighs more than 100 kg. She is very fat. (Dia beratnya lebih dari 100 kg. Dia sangat gemuk).
  2. I want to buy these shoes. How much do they cost? (Saya mau beli sepatu ini. Berapa harganya?).
  3. Cigarettes contain a lot of nicotine and other harmful substances. (Rokok-rokok mengandung banyak nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya).

6. Untuk membuat request (permintaan/minta tolong) dan command (perintah).

Contoh:

  1. May I borrow your pen, please? (Boleh saya pinjam pulpenmu?).
  2. Make teams that consist of 5 people each! (Buatlah tim yang masing-masing terdiri dari 5 orang).

Note: Dalam simple present tense, sering digunakan adverb seperti: always (selalu), often (sering), usually (biasanya), sometimes (kadang-kadang), seldom (jarang), never (tidak pernah). Adverbs ini biasanya ditempatkan diantara subject dan verb. Tetapi jika kalimat menggunakan be, adverb ditempatkan setelah be (Lihat contoh 4). Walaupun disisipi adverb, bentuk verb tidak berubah. Artinya, jika subject-nya singular (orang ketiga tunggal), verbnya tetap singular (Lihat contoh 5). Selain adverbs, simple present tense juga sering disisipi modal auxilliary seperti can (dapat), may (boleh, mungkin), dan must (harus). (Lihat contoh 6). Dan ingat, gunakan plural verb setelah modal auxilliary. Singular verb tidak pernah digunakan setelah modal auxiliary (Lihat contoh 7). Penggunaan modal auxilliary akan dibahas secara khusus pada posting berikutnya.

Contoh :

  1. I usually watch Hollywood movies to maintain my English proficiency. (Saya biasanya nonton film-film Hollywood untuk mempertahankan kemampuan bahasa Inggris saya).
  2. They always arrive on time. (Mereka selalu tiba tepat waktu).
  3. My children sometimes go to Kuta Beach to practice their English. (Anak-anak saya kadang-kadang pergi ke pantai Kuta untuk melatih bahasa Ingggrisnya).
  4. He is never late. (Dia tak pernah telat).
  5. Because he seldom studies hard, he seldom gets good results. (Karena dia jarang belajar keras, dia jarang dapat nilai bagus).
  6. Can I go now? No, you can’t. You must stay here until we finish doing our homework. (Dapat saya pergi sekarang? Tidak. Kamu harus tetap di sini sampai kita selesai mengerjakan PR kita).
  7. He must go to see a doctor now. (Dia harus pergi ke dokter sekarang).

Negative Form

Bentuk negatif dari kalimat dalam Simple Present Tense dibuat dengan menambahkan kata bantu ‘do’ atau ‘does’ (tergantung dari subject kalimat) dan not, seperti terlihat dalam formula berikut,

Subject + (does/do) + not + Verb1 + Object + Modifier

Note: a) Jika kalimat positifnya menggunakan singular verb (i.e. verb1 + s/es), gunakan kata bantu does sebelum not dan jangan lupa untuk merubah singgular verb tersebut menjadi verb1. Does not dapat disingkat doesn’t dan do not dapat disingkat don’t. b) Jika kalimat positifnya menggunakan be (i.e. is, am atau are), kata bantu do atau does tidak diperlukan. Yang perlu dilakukan di sini hanyalah menyisipkan not setelah be, yang masing-masing dapat disingkat menjadi isn’t/ aren’t. Kontraksi am + not adalah ain’t, tetapi jangan gunakan kontraksi ini dalam tulisan/percakapan formal karena sangat tidak formal.

Contoh:

  1. The sun does not rise in the west and does not set in the east. (Matahari tidak terbit di barat dan tidak tenggelam di timur).
  2. The full moon does not come every 15 days. (Purnama tidak datang tiap 15 hari).
  3. The planet earth does not take 400 days to rotate the sun. (Planet bumi tidak butuh 400 hari untuk mengelilingi matahari).
  4. My son does not always go to school on foot. (Putraku tidak selalu pergi ke sekolah dengan berjalan kaki).
  5. Mr. Bain does not always play badminton every Sunday morning. (Mr Bain tidak selalu main bulutangkis tiap minggu pagi).
  6. Mr. Budi does not always drive a car to the office. (Mr. Budi tidak selalu naik mobil ke kantor).
  7. I do not believe you. (Saya tidak percaya kamu).
  8. I do not understand English better now. (Saya tidak memahami bahasa Inggris dengan lebih baik sekarang).
  9. The song does not sound good but I can catch every single word in it. (Lagu itu tidak terdengar manis tapi saya dapat menangkap setiap kata di lagu itu).
  10. The snack does not taste good. (Camilan itu tidak terasa lezat).
  11. I do not love you very much. (Saya tidak sangat cinta kamu).
  12. I do not always watch Hollywood movies to maintain my English proficiency. (Saya tidak selalu nonton film-film Hollywood untuk mempertahankan kemampuan bahasa Inggrisku).
  13. My children do not always practice their English every Saturday night. (Anak-anakku tidak selalu melatih bahasa Ingggrisnya setiap sabtu malam).
  14. He is never late. (Dia tak pernah telat).
  15. Although he does not always study hard, he always gets good results. (Walaupun dia tidak selalu belajar keras, dia selalu memperoleh nilai bagus).

Yes/No Questions

Yes/No Questions untuk Simple Present Tense dibuat dengan menempatkan kata bantu does/do atau be is/am/are sebelum subject. Perhatikan formula berikut:

Does/Do + Subject + Verb1 + Object + Modifier?

Contoh:

  1. Do farmers in Jati Bali grow rice crops twice a year? (Apakah petani-petani di Jati Bali bercocok tanam padi dua kali setahun?).
  2. Do some students usually conduct research on vegetative plant propagations? (Apakah beberapa siswa biasanya melakukan penelitian pada perbanyakan tanaman vegetatif?).
  3. Does transpiration start to increase at 8 a.m? (Apakah transpirasi mulai meningkat jam 8 pagi?).

Sumber http://swarabhaskara.com/tenses/simple-present-tense/
Baca Selengkapnya - Simple Present Tense

Kamis, 22 September 2011

Bahan Ajar Bahasa Inggris SMK Kelas X Semester 1

Alhamdulillah ... setelah melalui proses mediasi dan laku prihatin (kurang makan - kurang tidur >> banyakin ngopi) :D akhirnya Modul Bahasa Inggris dapat diselesaiakan meski masih banyak kekurangan disana-sini....
Demi dan atas nama solidaritas, bahan ajar Bahasa Inggris untuk SMK Kelas X Semester I dapat didownload dan diunduh disini atau disini

Baca Selengkapnya - Bahan Ajar Bahasa Inggris SMK Kelas X Semester 1

Minggu, 28 Agustus 2011

Soal Remidi Kelas XI KD 2.1

Silahkan untuk siswa/siswa SMK SAKA yang membutuhkan soal remidi dapat di download disini
Baca Selengkapnya - Soal Remidi Kelas XI KD 2.1

Sabtu, 21 Mei 2011

CORETAN SEORANG PESAKITAN


Melewati hari demi hari penuh rasa bersalah

Terombang-ambing tiada arah

Selalu berusaha tuk s’lalu mengalah

Bahkan terkadang ku juga pasrah

Hingga membuatku makin lelah

Begini salah, begitu juga salah


Terhimpit diantara dua sudut

Seolah membuat diri ini makin menciut

Terkoyak hati bak benalu

Terjerembab dalam lingkaran belenggu

Terkenang masa yang telah berlalu

Apakah semua ini salahku?

Apa semua karena hidupku?


Menjalani hidup dalam titian

Yang tak pernah tahu akankah ada pemberhentian

Menerjang waktu penuh penantian

Berharap ada sedikit perhatian

Atau paling tidak sebuah kata pengertian

Mungkinkah s’mua itu hanya sebuah angan?

Yang datang menyambutku dalam lamunan?

Ataukah ini hanya sekedar impian?

Yang membangunkan jiwa dalam kegundahan?


Kini yang ada hanya perasaan bak seorang pesakitan

Terduduk lemah dalam peradilan

Berharap datang suatu keadilan

Menghampiri dalam ketidakberdayaan


Jiwaku makin rapuh

Tubuhpun mulai layu

Tapi kebahagiaan semakin sulit kurengkuh


Jangankan berharap sesuatu yang pasti

Berbelas kasihpun tiada yang peduli

Semalang inikah hidup ini?

Semunafik itukah orang yang tak mau mengerti?


Selalu mencoba tuk memahami

Bahkan kurela yang s’lalu tuk mengerti

Tapi semua itu seolah tak ada arti

Sedikitpun tak beriku rasa bahagia dalam hati


Rasa ikhlas ku serahkan jiwa raga pada sang Illahi

Mungkin suatu saat nanti kaupun mengerti

Kegundahan dalam hati ini

Tatkala aku t’lah terbungkus dalam kain suci

Teriring doa dalam sebuah peti

Terkubur dalam ruang yang gelap dan sunyi


Saat itu kaupun tersadar

Semua yang kulakukan tidak selamanya salah

Karena ku yakin sebagian adalah benar

Terlambat kau menilaiku salah


Ya Alloh Ya Robbi,

Meski ku tak tahu akhir diri ini

Tapi kusadar esok ku kan mati

Kumohon padaMu dalam sisa hidupku

Ampunilah dosaku dan orang terkasih disekelilingku

Bukalah hati mereka bahwa aku ada diantara mereka

Bahwa aku juga manusia

Bahwa aku adalah aku yang hanya manusia biasa

Yang juga ingin hidup apa adanya

Aminn......

Baca Selengkapnya - CORETAN SEORANG PESAKITAN

Rabu, 18 Mei 2011

Materi IPA SMK

Silahkan download disini

PG IPA Kelas XI
Baca Selengkapnya - Materi IPA SMK

Senin, 09 Mei 2011

English For SMK

Silahkan bagi yang membutuhkan materi Bahasa Inggris KelaTautans X, Bahasa Inggris Kelas XI, dan Bahasa Inggris Kelas XII
atau bisa didownload disini





Baca Selengkapnya - English For SMK

Melawan Kegemukan


Ingin mengurangi kegemukan dan mencapai berat badan ideal? Anda tak perlu menjalankan diet terlalu keras dengan menghindari camilan, atau hanya makan sayur dan sedikit nasi.

Inti dari diet adalah menjaga pola makan, agar tidak kelebihan atau kekurangan nutrisi. Bagaimana jika Anda sulit menekan hasrat makan? Coba konsumsi lima jenis makanan berikut ini.

Dikutip dari Health, lima makanan ini bisa membuat Anda merasakan kenyang lebih lama, jadi Anda akan lebih sedikit makan.
  • Dark Chocolate
Dalam 100 gram dark chocolate, hanya mengandung 170 kalori. Menurut penelitian dari University of Copenhagen, mengonsumsi dark chocolate sebelum makan bisa membuat kita menyantap porsi makanan lebih sedikit.

Kenapa? Senyawa dalam dark chocolate memperlambat proses pencernaan dan membuat Anda kenyang lebih lama. Sepotong kecil cokelat (seukuran kartu nama) juga bisa menahan hasrat untuk memakan makanan asin, manis dan berlemak.
  • Kacang Pinus
Dengan hanya 95 kalori per 1/2 ons (sekitar 84 butir kacang), kacang pinus tidak hanya baik untuk diet tapi juga membuat Anda cepat kenyang. Kacang pinus mengandung asam lemak yang selain baik bagi jantung juga meningkatkan hormon yang membuat Anda merasa sangat kenyang. Jika keinginan untuk ngemil timbul, segera konsumsi kacang ini.
  • Keju
Pilih keju yang terbuat dari susu sapi atau kambing yang diberi pakan rumput. Keju dari susu ternak berpakan rumput punya kandungan conjugated linolenic acid (CLA), sejenis asam lemak yang membantu mengatasi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan osteoporosis. Cek produk berlabel 'grass-fed' untuk memastikan Anda membeli keju yang tepat.
  • Susu Skim
Satu cangkir susu skim hanya memiliki 86 kalori. Protein pada susu (whey dan casein) bisa mengenyangkan perut dibandingkan minuman mengandung gula. Kandungan CLA pada susu juga membantu melawan kegemukan.
  • Jeruk
Jeruk adalah salah satu buah yang mampu memberi efek kenyang selain apel, karena kandungan seratnya yang tinggi. Banyak makan serat juga bisa melawan kegemukan dan menghasilkan perut yang rata.Tautan

Sumber: disini



Baca Selengkapnya - Melawan Kegemukan

Selasa, 03 Mei 2011

Silabus Bhs. Inggris SMK Kls X


Baca Selengkapnya - Silabus Bhs. Inggris SMK Kls X

Jumat, 29 April 2011

Penerimaan Peserta Didik Baru TA 2011/2012 SMK NEGERI 1 KAWUNGANTEN


Dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa demi menuju suatu kemajuan dan mempersiapkan generasi muda yang siap dalam menjawab tantangan kesiapan tenaga kerja muda ahli, maka SMK Negeri 1 Kawunganten - Cilacap siap menerima peserta didik baru tahun ajaran 2011/2012 melalui proses pendaftaran.

SMK Negeri 1 Kawunganten yang beralamat di Jalan Pramuka, Dusun Gunungjaya Desa Bojong Kec. Kawunganten - Cilacap mempunyai 2 (dua) Program Keahlian, yaitu:
  • Tehnik Otomotif:
  1. Tehnik Kendaraan Ringan
  2. Tehnik Sepeda Motor
  • Tehnik Komputer dan Informatika
  1. Multimedia
  2. Animasi
Daya tampung peserta didik:
  • TKR (72 orang)
  • TSM (72 orang)
  • MM (72 orang)
  • AN (72 orang)
TOTAL : 288 orang.
Adapun guna menunjang materi pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik, SMK Negeri 1 Kawunganten menyediakan beberapa fasilitas, diantaranya:
  • Bengkel Otomotif
  • Ruang Kerja Multimedia dan Animasi
  • Ruang Teori
  • Pembelajaran berbasis ICT
  • Kurikulum yang relevan dengan Dunia usaha dan industri
  • Menyelenggarakan Pendidikan Sistem Ganda
  • Disediakan program Pengembangan Diri
Syarat Pendaftaran:
  • Mengisi Formulir Pendaftaran yang telah disediakan
  • Memiliki SKHUN atau Surat Keterangan Lulus yang mencantumkan nilai UN dari sekolah asal
  • Menyerahkan Foto Copy Akte Kelahiran / Kenal Lahir
  • Menyerahkan Surat Keterangan Sehat dari Dokter Pemerintah
  • Menyerahkan Surat Keterangan Kelakuan Baik, tidak terlibat kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba dari sekolah asal (Bagi calon siswa lulusan tahun sebelumnya harus dari pihak kepolisian)
  • Menyerahkan bukti prestasi akademik, seni, olahraga dan prestasi lainnya minimal 3 besar tingkat kabupaten (bila ada)
  • Berkas Pendaftaran dimasukkan ke dalam map
  • Mengisi surat pernyataan bersedia membayar pendidikan selama menjadi siswa di SMK Negeri 1 Kawunganten yang ditandatangani oleh siswa dan orangtua pada saat wawancara
Syarat Umum:
Peserta adalah lulusan SLTP Negeri maupun Swasta dan Paket B
Memiliki minat yang kuat untuk belajar di SMK Negeri 1 Kawunganten

Syarat Khusus:
  • Tidak buta warna, tidak cacat fisik, mental dan moral.
  • Peserta harus datang pada saat pendaftaran (Tidak dapat diwakilkan)
  • Pas Foto 3 x 4 hitam-putih ( 5 lembar )
Formulir dilayani bulan Mei 2011
Informasi lebih lanjut:
SMK Negeri 1 Kawunganten
Jl. Pramuka Gunungjaya, Bojong, Kawunganten Cilacap 53253
Phone : 082892490857
Email : smksaka@gmail.com


info : disini
Baca Selengkapnya - Penerimaan Peserta Didik Baru TA 2011/2012 SMK NEGERI 1 KAWUNGANTEN

Selasa, 12 April 2011

Cara Memperbaiki File EXE Error di Windows XP


Ini mungkin akan sering kita jumpai di Komputer, yang disebabkan oleh Virus yang menyebalkan.Karena Virus akan menghancurkan Data/System di Komputer, di posting saya sekarang Virus ini yang menyerang File EXE.Dan Berikut Tutorial beserta Penjelasannya :


1. Buka Windows Explorer dengan mengklik double icon My Document atau My Computer di desktop, atau klik kanan, pilih Explore. Buka menu Tools -> Option (Windows XP) atau View -> Folder Options (Windows 98 ). Buka tab File Types, klik pada bagian ekstensi EXE, kemudian pilih RESTORE.
2. Memperbaiki registry windows. Download file ini: WinXP_EXE_Fix.reg (untuk Windows XP) atau ini: Win98_EXE_Fix.reg (untuk Windows 98). Caranya, klik kanan link tersebut, dan pilih Save As atau Save Link As. Kemudian lakukan:


* Klik double file yang telah Anda download. Jika berhasil, maka tugas Anda selesai. Jika belum, lakukan langkah selanjutnya.
* Coba klik kanan file yang telah Anda download, kemudian pilih Merge. Jika ini belum berhasil juga, silakan lanjut ke langkah berikutnya.
* Coba klik kanan file yang telah Anda download, pilih Open With, arahkan ke C:\Windows\regedit.exe. Jika belum berhasil, silakan lanjutkan.
* Klik kanan file C:\Windows\regedit.exe pilih Run As. Jika belum berhasil, silakan lanjutkan.
* Tekan Control - Alt - Delete, pilih menu File -> New Task (Run) tulis regedit.exe.
* Masih gagal juga? Coba copy regedit.exe dan rename menjadi regedit.com
* Jika Anda sudah berhasil membuka Regedit buka menu File -> Import, dan pilih file hasil download di atas.

Jika EXE association error sudah teratasi, bagaimana selanjutnya?

1. Anda bisa menginstall dan menjalankan antivirus. Klik di sini untuk download Antivirus terbaru.
2. Jika ada error lain di registry, Anda bisa memperbaikinya dengan program Registry Fix, Registry Help, atau program lain.
3. Mencegah virus masuk ke komputer, dengan cara:

* Install antivirus dan update dengan teratur.
* Selalu scan file yang berasal dari Internet atau komputer lain.

Selamat mencoba, semoga berhasil!
Script untuk memperbaiki EXE error association di Windows XP.

Copy-paste kode berikut di notepad, kemudian simpan dengan ekstensi REG, misalnya WinXP_EXE_Fix.reg

Windows Registry Editor Version 5.00

[HKEY_CLASSES_ROOT\.exe]
@="exefile"
"Content Type"="application/x-msdownload"

[HKEY_CLASSES_ROOT\.exe\PersistentHandler]
@="{098f2470-bae0-11cd-b579-08002b30bfeb}"

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile]
@="Application"
"EditFlags"=hex:38,07,00,00
"TileInfo"="prop:FileDescription;Company;FileVersi on"
"InfoTip"="prop:FileDescription;Company;FileVersio n;Create;Size"

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\DefaultIcon]
@="%1"

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell]

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell\open]
"EditFlags"=hex:00,00,00,00

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell\open\command]
@="\"%1\" %*"

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell\runas]

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell\runas\command]
@="\"%1\" %*"

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shellex]

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shellex\DropHandler]
@="{86C86720-42A0-1069-A2E8-08002B30309D}"

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shellex\PropertySheetHan dlers]

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shellex\PropertySheetHan dlers\PEAnalyser]
@="{09A63660-16F9-11d0-B1DF-004F56001CA7}"

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shellex\PropertySheetHan dlers\PifProps]
@="{86F19A00-42A0-1069-A2E9-08002B30309D}"

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shellex\PropertySheetHan dlers\ShimLayer Property Page]
@="{513D916F-2A8E-4F51-AEAB-0CBC76FB1AF8}"

Script untuk memperbaiki EXE error association di Windows 98.

Copy-paste kode berikut di notepad, kemudian simpan dengan ekstensi REG, misalnya Win98_EXE_Fix.reg

REGEDIT4

[HKEY_CLASSES_ROOT\.exe]
@="exefile"
"Content Type"="application/x-msdownload"

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile]
@="Application"
"EditFlags"=hex:d8,07,00,00

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell]
@=""

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell\open]
@=""
"EditFlags"=hex:00,00,00,00

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell\open\command]
@="\"%1\" %*"

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shellex]

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shellex\PropertySheetHan dlers]

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shellex\PropertySheetHan dlers\{86F19A00-42A0-1069-A2E9-08002B30309D}]
@=""

[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\DefaultIcon]
@="%1"


Sekian, semoga Bermanfaat bagi kalian semua...
kalo masih gagal???? Hemmmm.... ga tau dehhh... restore system kale yee.. :D
Baca Selengkapnya - Cara Memperbaiki File EXE Error di Windows XP