Melewati hari demi hari penuh rasa bersalah
Terombang-ambing tiada arah
Selalu berusaha tuk s’lalu mengalah
Bahkan terkadang ku juga pasrah
Hingga membuatku makin lelah
Begini salah, begitu juga salah
Terhimpit diantara dua sudut
Seolah membuat diri ini makin menciut
Terkoyak hati bak benalu
Terjerembab dalam lingkaran belenggu
Terkenang masa yang telah berlalu
Apakah semua ini salahku?
Apa semua karena hidupku?
Menjalani hidup dalam titian
Yang tak pernah tahu akankah ada pemberhentian
Menerjang waktu penuh penantian
Berharap ada sedikit perhatian
Atau paling tidak sebuah kata pengertian
Mungkinkah s’mua itu hanya sebuah angan?
Yang datang menyambutku dalam lamunan?
Ataukah ini hanya sekedar impian?
Yang membangunkan jiwa dalam kegundahan?
Kini yang ada hanya perasaan bak seorang pesakitan
Terduduk lemah dalam peradilan
Berharap datang suatu keadilan
Menghampiri dalam ketidakberdayaan
Jiwaku makin rapuh
Tubuhpun mulai layu
Tapi kebahagiaan semakin sulit kurengkuh
Jangankan berharap sesuatu yang pasti
Berbelas kasihpun tiada yang peduli
Semalang inikah hidup ini?
Semunafik itukah orang yang tak mau mengerti?
Selalu mencoba tuk memahami
Bahkan kurela yang s’lalu tuk mengerti
Tapi semua itu seolah tak ada arti
Sedikitpun tak beriku rasa bahagia dalam hati
Rasa ikhlas ku serahkan jiwa raga pada sang Illahi
Mungkin suatu saat nanti kaupun mengerti
Kegundahan dalam hati ini
Tatkala aku t’lah terbungkus dalam kain suci
Teriring doa dalam sebuah peti
Terkubur dalam ruang yang gelap dan sunyi
Saat itu kaupun tersadar
Semua yang kulakukan tidak selamanya salah
Karena ku yakin sebagian adalah benar
Terlambat kau menilaiku salah
Ya Alloh Ya Robbi,
Meski ku tak tahu akhir diri ini
Tapi kusadar esok ku kan mati
Kumohon padaMu dalam sisa hidupku
Ampunilah dosaku dan orang terkasih disekelilingku
Bukalah hati mereka bahwa aku ada diantara mereka
Bahwa aku juga manusia
Bahwa aku adalah aku yang hanya manusia biasa
Yang juga ingin hidup apa adanya
Aminn......