Pages

Selasa, 01 Februari 2011

Sosialisasi sebagai ajang perdebatan


Sosialisasi merupakan salah satu cara penyampaian informasi, pesan atau berita dari sumber kepada sasaran atau target yang dituju. Proses sosialisasi acap kali dinilai sebagai alat belajar, sehingga seorang tutor dalam sosialisasi sering dianggap sumber segala sumber informasi yang pada akhirnya tidak menutup kemungkinan bahwa tutor dianggap sebagai buku / pedoman umum yang hidup. Dalam tehnik komunikasi yang efektif telah dijelaskan secara jelas oleh para ahli ilmu komunikasi, bahwa inti dari tehnik komunikasi efektif ialah bagaimana seorang komunikator (tutor) dapat menyampaikan berita/informasi/pesan kepada sasaran secara jelas kepada audience dalam waktu yang se-minimal mungkin namun tanpa mengurangi kadar pesan/info/berita yang akan disampaikan, sehingga proses komunikasi berjalan secara efektif tanpa ada kekeliruan penangkapan para audience.
Terlepas dari tehnik komunikasi efektif tersebut diatas, pada hakekatnya seorang komunikator harus benar-benar mengerti dan menguasai pesan/berita/informasi yang akan mereka sampaikan sehingga dapat meminimalisir ketimpangsiuran informasi yang diperoleh audience. Sudah merupakan hal yang wajar apabila dalam proses penyampaian ini terjadi interaksi baik antara komunikator dengan audience atau juga antar sesama audience. Satu hal menjadi catatan bagi seorang komunikator ialah penggunaan cara (metode) penyampaian informasi yang sesuai baik dengan materi maupun situas/keadaan dimana tempat proses penyampaian informasi itu akan diadakan. Hal ini sangat penting mengingat faktor lingkungan sangat mempengaruhi kualitas informasi yang akan disampaikan. Selama interaksi berlangsung didalam penyampaian berita sering kita jumpai proses tersebut berubah fungsi menjadi ajang perdebatan saling mempertahankan pendapat/ide masing-masing. Hal tersebut tidak bisa kita pungkiri. Namun demikian, seorang komunikator hendaknya menjadi pendengar, dan narasumber informasi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh seorang komunikator dalam mengatasi dan atau mengantisipasi perdebatan, antara lain:
  1. Memberikan informasi secara jelas dan gamplang.
  2. Mempergunakan waktu se-efisien mungkin (tidak berbelit-belit).
  3. Penyampaian materi/informasi secara sistematik.
  4. Menjawab pertanyaan audience secara detail dan jelas (jawaban tidak dianggap mengambang).
  5. Selalu menghargai pendapat/usul/pertanyaan audience dengan tidak memotong pertanyaan.
  6. Mengingatkan kembali sasaran utama informasi/berita.
  7. Dalam menjelaskan/menjawab pertanyaan hendaknya diikuti oleh referensi sumber informasi.
  8. Berbesar hati dan SABARRRRRRRR..........
Dengan strategi tersebut diatas diharapkan proses penyampaian berita dapat berjalan secara efektif, tanpa menimbulkan kesimpang-siuran asumsi audience itu sendiri. (DS/3301130)
************
SELAMAT BERJUANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar